Media BPP Februari 2016 Vol 15 No 1 | Page 47

RESENSI KARYA TULIS ILMIAH

RESENSI KARYA TULIS ILMIAH

Meretas Jalan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD )

Melalui Desa Wisata Panglipuran Bali

Karya : M . Bashori Imron
VOL . 7 NO . 4 DESEMBER 2015 ISSN : 2085-4323
Meretas Jalan Meningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Melalui Desa Wisata Panglipuran Bali M . Bashori Imron
Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Aparatur di Kabupaten Serang Tini Apriani
Implikasi Juara Lomba Desa Pada Perkembangan Desa Rahmawati Ahfan , Hotnier Sipahutar , dan Asrori
Perubahan Sosial Masyarakat Agraris ke Masyarakat Industri dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Tamalate Kota Makasar Mohammad Mulyadi
Implementasi Kebijakan Tentang Tata Kerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Kota Cimahi Karina Intan Permatasari
Pengukuran Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Kebijakan Pelayanan Pemerintah Heri Wahyudianto
Peran Satuan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Cilacap Gunawan
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI JAKARTA
J . Bina Praja Vol . 7 No . 4 Hal . 279 - 360
Jakarta , Desember 2015
TERAKREDITASI NO . 531 / AU1 / P2MI-LIPI / 04 / 2013
ISSN 2085-4323

Karya ilmiah yang berjudul meretas jalan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) melalui Desa Wisata Panglipuran Bali , yang ditulis oleh M . Bashori Imran , menyuguhkan sebuah destinasi wisata unggulan daerah yang tetap mempertahankan kultur serta mengangkat ekonomi masyarakat sekitar .

Karya ilmiah ini cukup memberi pencerahan dan bisa dijadikan referensi oleh pemerintah daerah dalam rangka mendorong potensi unggulan daerah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 .
Pemerintah daerah khususnya kepala daerah harus memunyai imajinasi dan inspirasi agar mampu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat yang dipimpinnya , termasuk berperan besar dalam meningkatkan potensi wisata yang ada , bahkan bisa menciptakan daerah wisata baru . Tetapi , faktanya pemerintah daerah lebih senang mengurusi kebijakan dan terkesan menabrakan aturan pembagian urusan pemerintahan yang mengakibatkan tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah .
Hal tersebut kemudian sering menjadi penyebab suatu daerah tidak lagi produktif dan tidak menghasilkan inovasi dalam kurun waktu sekian lama , hal ini dibuktikan dengan prestasi inovasi daerah yang selalu diraih oleh suatu daerah yang sama setiap tahunnya . Di sisi lain , tingkat kesejahteraan Sumber Daya Manusia ( SDM ) tidak kunjung membaik menjadikan serapan PAD menurun .
Untuk itu , kepala daerah perlu berkaca terhadap Desa Wisata Unggulan Panglipuran Bali , keberhasilan desa tersebut merupakan contoh kecil kebijakan yang dibangun pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata tanpa memunculkan sisi negatif dalam kehidupan masyarakat . Dengan meggandeng masyarakat sekitar dan memanfaatkan nama Bali yang sudah terkenal serta dengan keunikan dan keunggulan yang dimilikinya , Desa Wisata Panglipuran menjadi salah satu destinasi wisata yang dicari oleh para pelancong di Dunia . Pengembangan Desa Wisata Panglipuran Bali dapat dijadikan model pengembangan desa di daerah lain untuk menjadi destinasi wisata baru , sekaligus bisa meningkatkan PAD .
Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan sangat baik dengan mengambil latar belakang peran Indonesia sebagai negara yang tergabung dalam mendukung program Millenium Development Goal ( MDGs ). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode survey sehingga penulis terlibat dilapangan secara langsung . Penulis menggunakan teori dan referensi yang sangat baik , ia berusaha menganalisis strategi wisata dan komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Desa Wisata Panglipuran Bali .
Terdapat beberapa pihak yang berperan dalam pengembangan desa wisata panglipuran , selain pemerintah daerah terdapat juga masyarakat adat dan lembaga swasta . Selain itu , penulis tidak menampik jika ada peran lembaga pendidikan yaitu universitas Udayana di awal mula perkembangannya .
Akan tetapi , di sisi lain , karya ilmiah ini tidak menampilkan statistik dan jumlah pengunjung yang datang setiap tahunnya , padahal data statistik sangat penting untuk menunjukan keakurasian data baik ketika desa wisata ini sudah maju seperti sekarang maupun pada awal berdirinya pada 1990 . Selain itu , Kabupaten Bangli tempat di mana Desa Wisata Panglipuran berada , tidak terlalu dimunculkan , peneliti hanya mengusung Bali yang sudah terkenal , sehingga penelitian yang bersifat informatif dan persuasif ini tidak sejalan dengan konsep awal yang mengusung kedaerahan . ( MSR )
Februari 2016 | mediaBPP | 47