Media BPP April 2016 Vol 1 No 1 | Page 42

PROFIL BALITBANGDA
Balitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur

IDEALISME BPP PROVINSI NTT

Badan Penelitian dan Pengembangan ( BPP ) Provinsi NTT saat ini memiliki 10 fungsional peneliti dan 7 orang calon fungsional peneliti ( 2 orang sedang diproses , 5 orang lainnya masih berstatus CPNSD ). Fungsional peneliti dilibatkan secara aktif dalam semua rangkaian kegiatan kelitbangan pada BPP Provinsi NTT sebagaimana amanat Permendagri No 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah , baik sebagai ketua tim maupun sebagai anggota tim penelitian .

Keterlibatan aktif ini juga disesuaikan dengan bidang kepakaran masing-masing fungsional peneliti untuk memudahkan para peneliti tersebut memperoleh angka kredit . Para fungsional peneliti juga dilibatkan dalam berbagai ajang diskusi dan pembicaraan atau seminar regional juga nasional untuk meningkatkan kompetensi mereka .
Dalam rangka menciptakan BPP ideal , BPP yang berada di Jalan Fetor Foenay Kolhua , Kupang , secara sistemik , kelompok jabatan fungsional diketuai oleh seorang koordinator peneliti .
“ Koordinator ini menjadi semacam wakil bagi para peneliti untuk urusan eksternal , baik dengan lembaga tempat naungannya maupun lembaga penelitian lainnya . Koordinator ini juga dipercayakan sebagai perwakilan para peneliti untuk urusan internal di antara sesama peneliti yang bertujuan untuk mempererat kerja sama , kesolidan , dan kredibilitas para peneliti ,” ujar Kosmas
Upaya idealisasi BPP ditempuh dengan beberapa strategi , salah satunya dengan terus berupaya meningkatkan kualitas SDM yang ada . Kosmas mengatakan , peningkatan kualitas SDM kelitbangan tetap menjadi target yang terus diupayakan oleh BPP Provinsi NTT , menurutnya kualitas SDM peneliti sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil kelitbangan . Hal tersebut akan terus diupayakan di tengah beberapa kendala yang yang masih menghantui BPP Provinsi NTT saat ini , kendala tersebut di antaranya belum adanya tenaga fungsional perekayasa , belum tersedianya tenaga fungsional peneliti muda , madya dan utama . Selain itu , terbatasnya sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang penelitian juga masih menjadi kendala BPP Provinsi NTT , serta belum optimalnya peran BPP Provinsi NTT sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah daerah , juga koordinasi program dan kegiatan kelitbangan antar-SKPD dan antar-BPP kabupaten yang belum berjalan secara baik .
“ Di sisi lain belum terbentuknya Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah ( FKPPD ) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTT dan kabupaten / kota , belum dilaksanakannya analisis kebutuhan penelitian dan pengembangan di setiap SKPD yang ada Pemerintah Provinsi NTT sehingga hasil-hasil penelitian dapat digunakan oleh setiap SKPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT ,” terang Kosmas .
Terkait Rakornas Kelitbangan 2016 yang dilaksanakan di Kupang beberapa waktu lalu , Kosmas berharap bisa dijadikan momentum dalam rangka penguatan lembaga BPP khususnya yang ada di daerah , terlebih NTT sebagai tuan rumah . Menurutnya , hasil pelaksanaan Rakornas Kelitbangan Kementerian Dalam Negeri dan
40 VOLUME 1 NO . 1 | APRIL 2016