Balitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur
PROFIL BALITBANGDA
MENAMBAH KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PROGRAM P3A
Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air ( P3A ) di Provinsi Nusa Tenggara Timur bisa menjadi solusi untuk mensejahterakan para petani yang terdapat di tujuh kabupaten yakni Kabupaten Kupang , Kabupaten Malaka , Kabupaten Alor , Kabupaten Ende , Kabupaten Nagekeo , Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Sumba Timur . Tujuh daerah tersebut dipilih dikarenakan memiliki lahan persawahan yang cukup besar .
Meski memiliki potensi perikanan laut sangat besar mencapai 388,7 ton setiap tahun , serta 5.700 kilometer garis pantai dengan wilayah laut sekira 200 ribu kilometer persegi , pertanian tetap menjadi dambaan masyarakat NTT . Dalam Rakornas
Sampah di Provinsi NTT , semua penelitian tersebut diarahkan untuk penemuan jalan ke luar bagi beberapa permasalahan masyarakat ,” tutur Kosmas .
P3A memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui pola pemberdayaan P3A dan persepsi petani terhadap pengelolaan jaringan irigasi , untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan faktor produksi padi sawah , dan juga untuk mengetahui dan mengukur kesejahteraan petani P3A di Provinsi NTT .
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BPP Provinsi NTT mengenai P3A tersebut , telah dihasilkan beberapa rekomendasi antara lain peningkatan luas fungsional dengan memerhatikan beberapa aspek penting yaitu ketersediaan air , sifat-sifat tanah di daerah aliran sungai yang airnya akan dimanfaatkan untuk irigasi , topografi daerah pengaliran , dan curah hujan di hulu sungai maupun di dataran rendah .
Kunjungan Kerja DPRD Komisi IV
Kelitbangan 2016 yang dilaksanakan di Kupang , NTT pada 14-16 Maret lalu , Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan , NTT tetap berfokus pada sektor pertanian dan perkebunan , Frans menyadari lebih dari 80 persen warga NTT bermata pencaharian petani dan tinggal di desa-desa .
P3A menjadi salah satu dari enam program penelitian 2015 BPP Provinsi NTT , menurut Kepala BPP Provinsi NTT Kosmas D lama , penelitian yang dilakukan lebih diarahkan pada penemuan jalan ke luar bagi beberapa permasalahan kemasyarakatan provinsi NTT .
“ Penelitian tidak terbatas pada pemberdayaan petani , hal lain yang menjadi program BPP Provinsi NTT di antaranya mengenai Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat , Pendekatan Budaya Dalam Pelaksanaan Perbakian Daya Dukung Padang Penggembalaan di Pulau Timor , Efek Pemberitaan Media Massa Terhadap Usaha Pemberantasan Korupsi , Pola Penanganan TKI , serta Profil Pengelolaan
Dari segi peningkatan peran kelembagaan diperlukan koordinasi antara dinas terkait , yaitu Dinas PU dan Dinas Pertanian , dalam hal pendampingan dan pelatihan bagi kelembagaan pengelola irigasi , tenaga pendamping masyarakat , dan kelompok pemandu lapangan .
“ Hal-hal teknis yang berkaitan dengan teknik irigasi dilakukan oleh Dinas PU sedangkan hal-hal teknis yang berkaitan dengan teknik budidaya dilakukan oleh Dinas Pertanian , selanjutnya perlu juga memberdayakan KPI , TPM dan KPL untuk melakukan tugasnya secara intensif bersama pengurus P3A .” ucap Kosmas .
P3A juga dapat mendorong kemudahan petani mendapatkan input produksi , meningkatkan pengetahuan petani melalui penyuluhan tentang pengaturan atau alokasi input , mempermudah pemasaran produk , dan memperkuat posisi tawar terhadap harga jual beras . Dalam hal ini Dinas Pertanian perlu berkoordinasi dengan Dinas Koperasi , berkaitan dengan pengadaan input dan pemasaran hasil .
“ Rekomendasi selanjutnya adalah pemerintah melalui Dinas Pertanian sebaiknya tidak sebatas sosialisasi mengenai teknologi budi daya padi , tetapi juga melakukan pendampingan dan bimbingan melalui pembuatan kebun percontohan sehingga dapat meningkatkan efisiensi teknis ,” kata Kosmas . ( MSR )
VOLUME 1 NO . 1 | APRIL 2016 39