Media BPP April 2016 Vol 1 No 1 | Page 23

“ Daerah kepulauan tentu berbeda dengan daerah kontinental , latar belakang dan tantangannya mesti berbeda . Secara de facto NTT bersama 7 provinsi lainnya diakui sebagai daerah kepulauan , tetapi secara de jure belum diakui . Kami berharap mendapatkan bantuan dari hasil Rakornas ini untuk mendorong secara yuridis NTT sebagai daerah kepulauan ,” terang Gubernur yang baru-baru ini melantik Bupati dan Wakil Bupati di NTT itu .
NTT sendiri menurut Frans , terdiri dari 1192 pulau , berbatasan darat dengan Timor Leste dan laut dengan Australia . Dengan jumlah penduduk 5,6 juta berdasarkan data BPS ( Badan Pusat Statistik ) NTT dikenal dengan daerah miskin . “ Ada 21 kabupaten tertinggal , karena disebut daerah tertinggal , banyak pejabat yang takut ditempatkan di NTT . Padahal kami tengah membangun NTT dengan kerja keras dari sektor ekonomi ,” katanya .
Ia menceritakan , NTT tengah bertekad menjadi provinsi koperasi , mengingat banyak masyarakat di kampung yang daya tawarnya lemah sehingga perlu diwadahi dan memunyai daya tawar yang tinggi . “ Dari dulu kami makan jagung , namun sejak ada kebijakan pangan akhirnya jagung ditinggal . Kami percaya jagung tidak salah jika dikonsumsi . Tidak ada penelitian yang mengatakan makan jagung bodoh . Kami juga banyak ikan di sini , tapi ikannya dibawa ke Surabaya dan Bali . Mereka tidak tahu , karena ikan tidak punya KTP ,” celotehnya seraya berkelakar .
Ia menambahkan , banyak destinasi wisata menarik di NTT , seperti pulau Komodo . “ Komodo hanya ada di NTT . Orang sering bilang NTT singkatan dari Nasib Tidak Tentu , tapi ada yang menghibur menjadi Nanti Tuhan Tolong . Tapi saya mau menciptakan NTT sebagai New Tourism Territorial ,” tegasnya .
Terakhir , ia sangat berharap kehadiran para peserta Rakornas Kelitbangan 2016 ini bisa memberikan semangat bagi warga NTT untuk maju seperti daerahdaerah lain di Indonesia . “ Kita tidak boleh mengeluh , kita harus semangat membangun negara yang besar . Prinsipnya tidak hanya efisiensi , tapi dengan rasa nasionalisme . Tidak boleh ada diskriminasi di negeri ini , meski kami di perbatasan , kami tetap merah putih !” tutupnya .
Frans Lebu Raya Gubernur NTT
Tiga agenda penting
Hadir pula dalam acara pembuka , Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Yuswandi Temenggung mewakili Menteri Dalam Negeri yang berhalangan hadir . Menurut Yuswandi , ada tiga agenda penting pada Rakornas kali ini . Pertama soal evaluasi kerja seluruh BPP di Indonesia .
“ Kegiatan rutinitas dalam Rakornas kali ini mencoba me-review apa yang sudah kita lakukan dan dirumuskan tahun lalu . Jangan-jangan masih banyak hal yang tidak kita perhatikan dalam program tahun lalu ,” kata pria asal Lampung itu .
Yuswandi berpesan agar para pejabat BPP betul-betul memanfaatkan momen tersebut sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran yang nantinya bermanfaat ketika kembali ke daerahnya masing-masing .
“ Lalu yang kedua , dalam Rakornas tahun ini ada penekanan khusus terkait inovasi layanan publik . Saya kira , kita harus cermat dengan inovasi layanan publik nyata . Kadang-kadang kita sebagai birokrat tidak menyadari apa yang terjadi di lingkungan kita , sehingga kita tidak siap menyajikan rumusan program ,” paparnya
Ia mencontohkan inovasi publik yang berkembang seperti bisnis aplikasi kendaraan online yang asetnya secara dunia bisa mencapai triliunan . “ Bagaimana pemerintah mempersiapkan dan mengatasi kemajuan ini . Di sektor publik , sudahkah kita antisipasi itu ? Kita harus lebih cepat dari kebutuhan masyarakat . Begitu banyak tuntutan layanan informasi pelayanan publik yang berkaitan dengan kelitbangan , tugas kita sekarang bagaimana memobalisasi SDM yang tersedia ,” jelasnya .
Menurut Yuswandi , hal yang sering terlewat seperti yang dikatakan Gubernur NTT terkait potensi jagung . Koperasi yang ada padahal dijamin UUD dan dibutuhkan daerah terpencil seperti NTT , nyatanya koperasi tidak sampai ke tempat itu . “ Dari unsur kelitbangan , ini saat yang tepat untuk berkumpul . Kalau fungsi itu tidak ada , mengapa kita adakan Rakornas . Cari unit kerja lain yang dibentuk . BPP dalam unsur manajemen perlu dibenahi . Sekali lagi , kecerdasan kita melihat fungsi kelitbangan manakala SDM nya cermat ,” kata pria yang sudah 17 tahun berpengalaman di BPP itu .
Terakhir , agenda Rakornas yang tidak kalah penting adalah soal tema kemaritiman . Menurutnya , bicara
VOLUME 1 NO . 1 | APRIL 2016 21