Media BPP April 2016 Vol 1 No 1 | Page 17

AKTIVITAS

MENUJU JURNAL BEREPUTASI INTERNASIONAL

Seperti yang digambarkan oleh Lukman salah seorang peneliti LIPI sekaligus pembicara dalam Rakor Pengelola Jurnal di BPP Kemendagri beberapa waktu lalu , ia mengilustrasikan e-journal layaknya moda angkutan berbasis internet yang menyenangkan , gampang dipanggil , relatif aman , mudah , dan murah . Keberadaan e-journal dianggap akan menghemat waktu dan biaya pengelolaan . Selain itu , e-journal bisa menjangkau lebih luas .

“ Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan angkutan roda dua berbasis aplikasi online , tanpa mencegat di jalan , sama halnya dengan e-journal . Sistem e-journal akan sangat menghemat biaya cetak , dan bisa lebih bermanfaat karena bisa dibaca di seluruh dunia , ini salah satu berkah teknologi digital , membuat cepat dan mudah pelbagai urusan ,” terangnya .
Kemudahan tersebut membuat tren pemakai e-journal mengalami peningkatan . Keberadaan e-journal di Indonesia pun juga semakin banyak . Hingga 2015 terdapat 9240 e-journal dibanding 2009 sejak pertama kali muncul yang berjumlah hanya 300an . Indonesia menjadi peringkat ke 14 di dunia dengan 229 jurnal di antaranya 170 jurnal perguruan tinggi dan 59 jurnal Kementerian dan Lembaga . Hal tersebut sekaligus menaikkan peringkat Indonesia di dunia dari peringkat sebelumnya 22 .
Ketergantungan masyarakat akan teknologi tidak bisa dimungkiri , publikasi ilmiah berbasis internet akan sangat diminati . Data Asisoasi Penyedia Jasa internet Indonesia ( APJII ) menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat . Ini terlihat dari jumlah penggunanya yang semakin tinggi dari tahun ke tahun . Pada 2014 jumlah pengguna internet Tanah Air tumbuh sebanyak 16,2 juta orang dari 71,9 juta orang pada 2013 menjadi 88,1 juta orang pada 2014 .
Atas dasar itulah , pengelola jurnal manual sepatutnya harus segera berbenah . Selain pengelolaan jurnal manual yang jauh dari ekspektasi . Dalam beberapa kasus proses penilaian akreditasi , jurnal manual sering dibumbui kecurangan baik dari artikel yang diterbitkan atau administrasi yang dilakukan .
Dengan e-journal dan Arjuna , proses bisa dilakukan setransparan mungkin . Inilah yang sudah terjadi di sejumlah negara di dunia . Pengelola publikasi ilmiah memberikan pelayanan yang dapat diakses oleh masyarakat , tak terkecuali oleh peneliti dan akademisi di seluruh dunia untuk menunjang penelitian . Inilah yang sebaiknya sudah diberlakukan oleh seluruh pengelola jurnal .
Memutuskan bermigrasi menjadi jurnal bereputasi internasional sangat penting , karena hal tersebut akan sangat berperan sebagai media aktualisasi diri para peneliti dan akademisi dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara internasional . Lebih jauh lagi , jumlah jurnal internasional juga berperan meningkatkan harga diri suatu negara dalam bentuk diplomasi mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan .
Sebelum jauh melangkah menuju jurnal bereputasi internasional , sebuah jurnal wajib terakreditasi melalui sistem online , Kepada Tim Meda BPP , Tinton D Atmaja editor Mev Journal menerangkan tahapan akreditasi jurnal tersebut di antarnya sebuah jurnal harus ( 1 ) memiliki ISSN baik dalam versi elektronik ( e-ISSN ) dan atau cetak , apabila terbitan dalam dua versi , ( 2 ) mencantumkan persyaratan etika publikasi ( publication ethics statement ) dalam laman website jurnal ( 3 ) jurnal harus bersifat ilmiah , artinya memuat artikel yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan pengetahuan , ilmu , dan teknologi serta seni , ( 4 ) terbitan berkala ilmiah telah terbit paling sedikit 2 tahun berurutan , terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi , ( 5 ) frekuensi penerbitan berkala ilmiah paling sedikit 2 kali dalam satu tahun secara teratur , ( 6 ) jumlah artikel setiap terbit sekurang-kurangnya 5 artikel , kecuali jika berbentuk monograf , dan yang terakhir ( 7 ) tercantum dalam salah satu lembaga pengindeks nasional ( Indonesian Scientific Journal Database ( ISJD ), Portal Garuda , Pustaka Iptek dan / atau yang setara ) .
Manajemen pengelola jurnal
Pengelolaan jurnal ilmiah dalam rangka mencapai target utama menjadi jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional atau jurnal yang bereputasi internasional memerlukan sistem manajemen dan pengelolaan jurnal yang efektif dan efisien . Sistem manajemen dan pengelolaan jurnal ini harus mengacu kepada instrumen-intrumen dan kriteria-kriteria yang disyaratkan oleh akreditasi jurnal nasional dan lembaga pengindeks internasional .
Evvy Kartini pengelola Jurnal Atom Indonesia mengatakan , salah satu yang sering ditemui dari manajemen pengelolaan jurnal adalah yang terkait dengan kelembagaan seperti masih terdapatnya nama jurnal berdasarkan program studi dan institusi
“ Contohnya nama-nama jurnal seperti Jurnal Jurusan Ilmu Kimia , Jurnal Jurusam Geografi , dan sebagainya . Sehingga tidak memunyai kekhasan dan bersifat lokal ,” kata Evvy .
Selain itu masih banyak jurnal yang terbit secara elektronik yang salah kaprah dengan meletakkan kata e-journal baik
VOLUME 1 NO . 1 | APRIL 2016 15