memanfaatkan yellow pages, dengan teknik random sampling khususnya untuk tema yang bersifat simpel dan menarik untuk dikonsumsi pembaca. Survei tersebut dilakukan secara rutin setiap minggu. Sementara untuk rubrik yang sifatnya happening seperti gejala politik, sosial, ekonomi, dilakukan sebulan sekali, Wiendy mencontohkan penggunaan plastik berbayar, bagaimana imbas penerapan kebijakan tersebut di masyarakat.“ Selain imbas regulasi plastik berbayar juga biasanya yang terkait dengan momen khusus seperti pemilu DKI, nanti kita akan cari tahu siapa yang akan menjadi kandidat terkuat,” ujar Wiendy.
Selain itu Litbang Sindo juga aktif melakukan survei dengan kuesioner terkait konten pemberitaan, hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kepuasan pembaca terhadap pemberitaan maupun pelayanan Koran Sindo.
” Misalnya dari segi konten tingkat keakurasian beritanya bagaimana, apakah topiknya sudah up to date atau belum, dari sisi pelayanan distribusi koran apakah sudah sesuai harapan pembaca, semua aspek kita survei sehingga menjadi bahan evaluasi manajemen Koran. Data Litbang Sindo pun bisa dimanfaatkan untuk beberapa anak perusahaan MNC Group dan MNC News,” kata Wiendy.
Sindo diharapkan bisa memberi warna bagi media cetak di Indonesia. Menurut Wiendy, Koran Sindo memunyai layout atraktif sehingga tidak jarang Koran Sindo selalu mendapat penghargaan Indonesian Prime Awards untuk sisi visual. Selain itu, untuk memperkaya data, Litbang Sindo juga melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga swasta seperti CSIS, SMRC, terkait dengan hitung cepat pemilu, dan sebagainya.
Litbang bertujuan menyajikan data yang menarik dari berbagai hal, baik dari sisi ekonomi, politik, dan sebagainya
Untuk Divisi Pemberkasan, Litbang Sindo mendokumentasikan semua arsip sejak pertama Koran Sindo terbit pertama kali pada 2005, menurut Wiendy, semua itu ia kelola dengan baik. Selain bertanggung jawab terhadap arsip, divisi tersebut juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan website, sosial media, dan perpustakaan.
Untuk
Divisi pengembangan internal SDM, Litbang Sindo rutin mengadakan forum diskusi dengan mendatangkan
CEO beberapa perusahaan ternama yang bertujuan untuk memperdalam pemberitaan yang tengah menjadi perbincangan di masyarakat.
Seperti baru-baru ini Litbang Sindo mendatangkan Nadiem Makarim salah satu pendiri Gojek untuk diskusi resep rahasia sukses perusahaannya.
Litbang Sindo saat ini memiliki tujuh tim inti yang terbagi ke dalam beberapa bagian
Heru Prasetyo pemberkasan, Redaktur Research Media Indonesia pengembangan, pengunggah, dan pengolah data. Menurut Wiendy, saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan melalui penyimpanan data digital yang bisa digunakan oleh pihak internal MNC Group.
Sama halnya dengan Litbang Koran Sindo, Litbang Media Indonesia( MI) juga menangani khusus penyajian data untuk harian MI. Menurut Heru Prasetyo Redaktur Research MI, Media Group saat ini sedang mengembangkan lembaga riset yang akan digunakan seluruh anak perusahaannya yaitu Media Research Center( MRC). MRC nantinya bisa digunakan baik oleh MI maupun Metrotv.
Sama halnya dengan dua lembaga litbang media sebelumnya, Litbang MI juga bertujuan untuk memperkaya sebuah berita, sehingga berita yang disajikan bisa memberikan manfaat kepada para pembaca.“ Selain itu juga litbang bertujuan menyajikan data yang menarik dari berbagai hal, baik dari sisi ekonomi, politik, dan sebagainya,” ujar Heru.
Staf Research MI, Dika Winata menambahkan, untuk sebuah data, Litbang MI juga memanfaatkan dari pihak luar, seperti Populi Center, CSIS, dan sebagainya, dan juga memanfaatkan narasumber yang diwawancarai oleh reporter.
“ Kita mengandalkan release dari pihak luar, selain itu mengandalkan reporter, jika reporter bertemu narasumber sebisa mungkin informasi tersebut kita gali lebih dalam, dan itu lebih efektif,” kata Dika.
Namun untuk rubrik-rubrik tertentu, Litbang MI juga bekerja sama dengan pihak lain seperti rubrik teknologi, mereka mendapatkan data dari lembaga penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia( LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi( BPPT), dari karya ilmiah peneliti yang kemudian diubah ke dalam bahasa yang lebih populer dan jurnalistik. Selain itu, Litbang MI juga rutin menggelar Focused Group Discussion( FGD) yang bertujuan menampung seluruh informasi dari narasumber.( IFR / MSR)
10 VOLUME 1 NO. 1 | APRIL 2016