Majalah Prasmulyan vo. 4 04 2015 | Page 24

24 Start up. FRUCTUS UNTUK KUKU WANITA YANG TETAP SEHAT A da sebuah tayangan investigasi di televisi yang menyebutkan bahwa masih banyak kuteks berbahan kimia berbahaya, mengandung formalin dengan bau menyengat yang beredar di pasaran. Bahkan, pada sebuah tes yang dilakukan oleh Samuel Gitoharsono bersama 9 rekannya sesama mahasiswa S1 Bisnis Prasetiya Mulya, paparan kuteks berbahan sintetis pada sebuah styrofoam ternyata mampu melubangi medium tsb. Relakah jika kuteks berbahaya tersebut digunakan untuk kuku yang kita sayangi? Riset demi riset tentang kuteks pada akhir tahun 2014 ini semakin gencar dilakukan semenjak Samuel, dkk mendapatkan temuan menarik soal kelangkaan brand kuteks asal Indonesia. Temuan itu pulalah yang mengilhami ide mereka untuk merintis usaha di bidang kecantikan kuku wanita dengan brand Fructus. Usaha ini juga mereka besarkan untuk keperluan tugas matakuliah Business Creations pada semester tiga. “Awalnya kita riset terhadap brand lokal yang belum ada di Indonesia, dan akhirnya kita temui bahwa kuteks itu sebenarnya semua impor. Semuanya itu made in China, USA, dan Korea,” papar Endy yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (CMO). Setelah menemukan riset tentang produk lokal yang belum ada di Indonesia, tim juga meriset bahan dasar utama kuteks. Menurut Samuel, kalau dicermati dari baunya, kuteks yang sangat menyengat baunya jika digunakan dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi otak. Akhirnya usaha yang dipimpin oleh Shahnaz Aulia sebagai CEO ini menemukan konsep waterbased sebagai solusi kuteks sehat. Gagasan ini ditanggapi positif oleh tim sebagai peluang menjadi trendsetter. PRASMULYAN_#04.indd 24 28/05/2015 13:10:31