24 Start up.
FRUCTUS
UNTUK KUKU WANITA
YANG TETAP SEHAT
A
da sebuah tayangan investigasi di televisi yang menyebutkan
bahwa masih banyak kuteks berbahan kimia berbahaya,
mengandung formalin dengan bau menyengat yang beredar
di pasaran. Bahkan, pada sebuah tes yang dilakukan oleh Samuel
Gitoharsono bersama 9 rekannya sesama mahasiswa S1 Bisnis Prasetiya
Mulya, paparan kuteks berbahan sintetis pada sebuah
styrofoam ternyata mampu melubangi medium tsb.
Relakah jika kuteks berbahaya tersebut
digunakan untuk kuku yang kita sayangi?
Riset demi riset tentang kuteks pada
akhir tahun 2014 ini semakin gencar
dilakukan semenjak Samuel, dkk
mendapatkan temuan menarik soal
kelangkaan brand kuteks asal Indonesia.
Temuan itu pulalah yang mengilhami
ide mereka untuk merintis usaha
di bidang kecantikan kuku wanita
dengan brand Fructus. Usaha
ini juga mereka besarkan untuk
keperluan tugas matakuliah
Business Creations pada semester
tiga.
“Awalnya kita riset terhadap brand
lokal yang belum ada di Indonesia,
dan akhirnya kita temui bahwa kuteks
itu sebenarnya semua impor. Semuanya
itu made in China, USA, dan Korea,”
papar Endy yang menjabat sebagai Chief
Operating Officer (CMO).
Setelah menemukan riset tentang produk lokal
yang belum ada di Indonesia, tim juga meriset
bahan dasar utama kuteks. Menurut Samuel,
kalau dicermati dari baunya, kuteks yang sangat
menyengat baunya jika digunakan dalam jangka
panjang bisa berbahaya bagi otak. Akhirnya usaha
yang dipimpin oleh Shahnaz Aulia sebagai CEO ini
menemukan konsep waterbased sebagai solusi kuteks
sehat. Gagasan ini ditanggapi positif oleh tim sebagai
peluang menjadi trendsetter.
PRASMULYAN_#04.indd 24
28/05/2015 13:10:31