Majalah PPI UK Summer-Autumn | Page 17

coklat sebelum masuk ke dalam cetakan adalah tempering. Proses ini dimana chocolate liqour dipanaskan hingga suhu 44 °C kemudian didinginkan hingga suhu 33 °C dan proses ini diulang, kemudian chocolate liqour siap masuk ke dalam cetakan.

Jika kita melihat lebih detail lagi ke dalam sebuah coklat batangan, coklat batangan merupakan suatu sistem kimia yang cukup kompleks dimana kurang lebih 400 zat kimia terkandung dalam sebuah coklat. Pada bagian berikutnya kita akan melihat 4 zat kimia utama yang terkandung dalam sebuah coklat batangan.

Yang pertama merupakan theobromine yang merupakan komponen utama dari coklat (sekitar 1.5 – 3%). Theobromine merupakan stimulan dan mengakibatkan pelebaran pada pembuluh arteri. Namun, efek dari theobromine cukup pendek karena diproses cukup cepat di dalam tubuh. Fakta menarik dari theobromine adalah anjing tidak dapat mentoleransi theobromine, 50 g coklat dapat membunuh anjing dengan ukuran kecil.

Coklat juga mengandung kafein dengan kadar cukup rendah (0.1%) dan memiliki struktur yang hampir sama dengan theobromine. Maka efek dari kafein adalah stimulan dan dapat meningkatkan aktifitas mental; penggunaaan yang berlebih dapat mengurangi efek tersebut. Selain itu, kafein meningkatkan volume urin, mengakibatkan sakit kepala, dan penyempitan pembuluh darah. Namun, kadar kafein dalam coklat lebih rendah 3-5 kali dari kopi.

Serotonin merupakan salah satu kandungan dari coklat yang dapat memberikan efek relaksasi dan jika kadar serotonin dalam tubuh rendah, maka kita akan sangat menginginkan makanan manis seperti coklat.

seperti coklat. Selain serotonin, coklat juga mengandung feniletilamin yang mengakibatkan kenaikan tekanan darah dan kadar glukosa dalam darah. Feniletilamin berkaitan erat dengan amfetamin yang dikenal dengan “obat cinta” dan diklaim sebagai aphrodisiac yang dapat menyerupai kimia dalam otak ketika seseorang jatuh cinta. Namun, kadar feniletilamin cukup rendah dalam coklat dan tingkat metabolisme dalam tubuh cukup cepat, maka efek sebagai “obat cinta” dipertanyakan.

Salah satu zat terpenting dalam coklat adalah polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas dan dapat mengurangi resiko penyakit jantung. 1 batang coklat memiliki kadar polifenol yang sama dengan segelas red wine. Selain itu, polifenol juga berfungsi sebagai pengawet alami dalam coklat.

Deskripsi singkat mengenai zat kimia dalam coklat menutup artikel berikut dan semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Sebagai penutup, Chemistry is all around you and about you.

Artikel ini ditulis oleh Indra Yudhipratama, mahasiswa Indonesia S1 di Sheffield University di bidang Kimia.

Untuk artikel lebih lengkapnya silahkan download di sini.

Kimia di Balik Coklat

17