Majalah PPI UK Januari-April 2013 | Page 19

19

kewarganegaraan yang mempersempit kesempatan kerja. Dan tak jarang pula tiba-tiba kita lupa tentang apa yang pernah kita katakan dalam forum-forum pelajar indonesia yang selama kuliah dulu pekikan. “mari kita membangun bangsa”, “demi Indonesia”, pekikan penuh idealisme pelajar indonesia juga dengan aktifnya merayakan berbagai perhelatan nasional disana. Dan ketika saatnya pulang, perasaan enggan yang tersisa.

Belajar dari apa yang Pak Habibie contohkan dahulu, kesungguhan beliau yang dengan kuatnya untuk kembali ke Indonesia demi membaktikan dirinya langsung terhadap bangsa ini membuatnya menjadi salah satu orang yang memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa ini, menjadi salah satu bapak bangsa, karena mungkin ada juga orang lain yang memiliki potensi seperti beliau, tetapi dengan kembalinya beliau dan membaktikan diri di tanah air dengan total, membuka lapangan kerja juga menelurkan berbagai manfaat langsung di masyarakat itulah yang menjadikan beliau memiliki nilai lebih dari yang lainnya.

Betul, di Indonesia begitu banyak masalah yang akan kita hadapi. Dinamika kehidupan yang begitu bergejolak ditambah dengan berbagai problematika di segala sektor akan benar-benar menguji seluruh pekikan nasionalisme yang kita serukan di PPI dahulu. But ambilah positifnya, jika kita memandang bahwa memang negeri ini terlalu banyak memiliki masalah, artinya semakin banyak juga hal positif yang bisa kita tambahkan untuk membawa kehidupan bangsa ini bergerak kearah yang lebih baik.

Beruntung bagi kawan-kawan yang dapat langsung bekerja di luar negeri ataupun para penimba ilmu pengetahuan Indonesia yang berbakti di negeri luar, banyak nilai plus yang bisa mereka ambil serta alangkah besar sumbangsihnya jika dengan kondisinya tersebut ia berkomitmen tinggi untuk bisa mempermudah langkah menarik banyak anak muda bangsa ini untuk pergi dan belajar disana, dan mencetak mereka menjadi pribadi unggul dan berkualitas demi membangun bangsa di masa depan.

Nah, bagi kawan-kawan yang masih bimbang dengan kemana langkah kaki ini akan dilanjutkan, tak ada salahnya untuk pulang dan mulai meloncat dari zona kenyamanan teman-teman. Percayalah, apresiasi bangsa ini terhadap lulusan luar negeri masih tergolong tinggi, walau saya tidak berani menjamin bahwa hidup yang akan dijalani akan selancar jalan tol. Indonesia adalah tanah air kita, tempat dimana kita mengikatkan hati dan jiwa ini, serta sebuah negeri unik yang menunggu untuk di eksplor, diotak-atik dan dimanfaatkan oleh tangan-tangan kreatif, otak-otak cemerlang, pemikiran-pemikiran out of the box dan jiwa-jiwa yang begitu bersemangat dari anak bangsanya sendiri. So, please..jangan takut pulang. Jangan takut untuk kembali bermacet-macet ria, jangan takut untuk menghadapi banyak tantangan, jangan takut untuk menghadapi ribetnya birokrasi negeri ini. Karena itu semua akan menjadikan kita lebih kuat dari bangsa lain, sekaligus dapat menjadi wahana kita untuk menyalurkan semua yang telah kita dapat dari tahun-tahun pendidikan kita di luar negeri. Please..jangan takut pulang, cos your country needs YOU!

Versi lengkapnya dapat dilihat di: pesanabang.ppiuk.org/please-jangan-takut-pulang/

Pesan Abang: Please, Jangan Takut Pulang