Majalah Komunita Edisi 24 | Page 37

widyatama inspiring Andre Surya - Nila Tanzil Pendiri Taman Bacaan Pelangi Pendiri Enspire Studio & Enspire School of Digital Arts (ESDA) foto: brilio.net/Yani Andriansyah N ila, begitu biasa disapa, sejak 2009 mendirikan Taman Bacaan Pelangi yang tujuannya memberikan akses buku kepada anak-anak sekolah di wilayah timur Indonesia. Wanita kelahiran Jakarta 29 April 1976 ini selain cantik juga punya jiwa sosial yang tinggi. Ide awal pendirian Taman Bacaan Pelangi dimulai saat Nila masih bekerja sebagai konsultan komunikasi di sebuah perusahaan. Wanita yang suka traveling ini saat ditempatkan di Labuan Bajo, Flores menyaksikan banyak anak sekolah yang tidak memiliki akses terhadap buku. “Saya ingat masa kecil saya selalu membaca buku. Bisa dibayangkan betapa susahnya hidup tanpa buku,” ujarnya.  Dari situ terpikir untuk membantu anak- anak di kampung-kampung di Labuan Bajo. Selain itu, Nila melihat budaya membaca di Indonesia masih relatif kecil. Menurut data Unesco, di Indonesia hanya 1 dari 1.000 orang yang suka membaca. Berangkat dari keprihatinan itu, Nila mendirikan sebuah perpustakaan kecil Taman Bacaan Pelangi.  Setelah 8 tahun berjalan, saat ini sudah ada 63 perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang tersebar di 15 pulau di wilayah Indonesia Timur dari Flores hingga Papua. Perpustakaannya bisa memberi manfaat kepada 17.000 anak dan bisa memberikan akses ke lebih dari 117.000 buku cerita anak berkualitas. Lewat perpustakaan Nila juga bisa melatih 624 guru lokal di kawasan timur Indonesia.  Karena karyanya, Nila mendapat sejumlah penghargaan di antaranya Forbes Indonesia 10 Inspiring Women 2015, Kartini Next Generation Award 2013, Nugra Jasadarma Pustaloka 2013. foto: brilio.net/Yani Andriansyah A dalah Andre Surya. Anak muda ini saat berusia 22 tahun sudah menunjukkan kehebatannya di industri digital. Di balik kehadiran sosok Iron Man – superhero berbadan besi ada anak muda Indonesia yang punya peran, dialah Andre Surya. TIdak hanya Iron Man, dia juga kerap terlibat dalam sejumlah lm Hollywood seperti Star Trek, Terminator Salvation, Transformers dan masih banyak lagi. Saat ini Andre mendirikan ESDA untuk membantu “menyembuhkan” mereka yang keranjingan game. “Daripada cuma sekadar main game, mereka kita arahkan untuk berkarya lewat 3D animasi. Jadi mereka bisa berkarya sendiri,” tegasnya.  Mendirikan ESDA berangkat dari pengalaman pribadinya yang gemar sekali bermain game. Bahkan dari situ Andre bisa berkarier di Hollywood. Saat keranjingan game, Andre secara tidak sengaja menemukan software 3D untuk memodi kasi game. Dari situlah dia terus menekuni dunia 3D hingga berkiprah di kancah internasional yang dimulai dari Lucas lm Singapore. Saat ini sudah ada 10 sekolah ESDA berdiri berkat tangan dinginnya. Kevin Hendrawan YouTuber P ria ini sudah dikenal sebagai YouTuber ternama. Pria yang memulai karier sebagai juara L-Men of the Year 2014 dan e Best Presenter Award ini pernah mewakili Indonesia di ajang Mister International 2014 dan masuk dalam 15 besar dunia. foto: brilio.net/Yani Andriansyah Pada 2015, ia melakukan ekspedisi ke Arktik dengan kru National Geographic untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim. Saat ini Kevin dikenal lewat karya-karyanya di channel YouTube pribadinya. Kevin juga menjadi presenter sejumlah acara di televisi.  Lewat konten-konten positif yang dia ciptakan, pria kelahiran Purwokerto 21 Juni 1992 ini menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk tidak takut berkreasi dengan ide kreatif. “Kuncinya konsisten. Kalau kita konsisten pasti akan mendapatkan hasil yang baik,” katanya. komunita 24 | April 2019 37