MAJALAH DIMENSI | Page 56

KELAKAR Memori Oleh: Gatot Zakaria Manta | Desain : Afrizal Fajar T iba-tiba saja saya bisa membuka laci memori dan mengingat sebuah puisi dari belasan tahun yang lalu. Majalah yang memuatnya masih ada sampai sekarang, meski ia telah beralih sepenuhnya ke bentuk online, alih-alih tetap bertahan sebagai media cetak. Terakhir saya berkunjung ke situsnya, halamannya dipenuhi cerpen dan tips-tips menulis. Kadang saya bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menjaga ingatan seseorang tetap langgeng?, Lantas mengapa ingatan saya, —saya tak mau menyebut itu sebagai kehendak pribadi—memilih mengingat 56 | DIMENSI “ “ Negeri ini barangkali lebih dari “manusia” daripada manusia-manusia yang ada di dalamnya sebuah puisi, bukannya nama kepala sekolah atau guru olah raga saya di sekolah dasar?, Meskipun dalam kasus puisi ini, saya hanya bisa mengingat judul dan baris terakhirnya. Suryabrata, seorang psikolog, mendefinisikan memori atau ingatan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesankesan. Seseorang yang sanggup menerima dan menyimpan peristiwa mungkin bisa disebut sebagai pengingat yang baik. Saya membayangkan dunia dipenuhi para pengingat yang baik—orang-orang seperti Dominic Brian, si jenius pengingat angka—