KAMPUSIANA
Oleh: Nefia Ayu Prasasti (Crew Magang)
Desain: Ahmad Prabawanto
Penambahan hari
Foto: Dokumen Dimensi
LDK 2015
W
acana mengenai Latihan Dasar
Kedisiplinan (LDK) tahun 2015 yang akan
dilaksanakan lima hari dibenarkan oleh
Wakil Direktur III, Poniman. Namun,
terkait keputusan resmi mengenai hal ini baru akan
diumumkan pada awal Mei 2015 setelah turunnya
Rencana Anggaran Belanja (RAB). Penambahan hari
untuk LDK ini sendiri bukan tanpa alasan. LDK sendiri
pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
karakter mahasiswa baru melalui latihan kedisiplinan.
“Kalau berdasarkan evaluasi kegiatan LDK tahun
lalu, penyampaiannya materi dinilai kurang karena
waktu yang diberikan terlalu pendek. Nah, maka
dari itu akan ada rencana penambahan materi
mengenai narkotika, radikalisme terosrisme, korupsi ,
leadership, dan kerjasama,”ungkap Poniman.
LDK merupakan Program Kerja (Proker) tahunan
dari institusi sebagai kegiatan awal mahasiswa baru
(maba) di Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa
Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di Polines
khususnya dari Resimen Mahasiswa(Menwa). “Mau
dilaksanakan tiga hari, atau lima hari pun Insya
Allah kami selalu siap,” ungkap Yazaluna Istighfari
Hata Rizky selaku Komandan Menwa. Sejak jauhjauh hari Menwa sudah melakukan persiapan untuk
memaksimalkan LDK tahun ini. Persiapan itu sendiri
diantaranya latihan fisik, latihan bersama TNI dari
Banteng Raider (BR), serta menyiapkan perlengkapan
untuk menunjang kelancaran LDK nanti. Rizky juga
menuturkan bahwa kemampuan personil dari Menwa
sekarang dirasa mampu untuk melaksanakan proker
dari intitusi ini.
Selain Menwa, ormawa lain yang dilibatkan dalam
pelaksanaan LDK adalah Korps Sukarela (KSR). Tim
dari KSR bertindak sebagai pelayanan kesehatan
dalam kegiatan ini. “Kami selalu siap, untuk itu
kita mempersiapkannya dengan memaksimalkan
latihan fisik ya, soalnya kan LDK identik dengan
kemampuan fisik dari personil kita,” tutur Komandan
KSR, Muhammad Nur Syahid. KSR akan mengerahkan
semua personil dalam LDK tahun ini, namun dalam
pembagiannya ada semacam sistem shift. Untuk LDK
tahun lalu, Muhammad Nur Syahid menambahkan
bahwa KSR memiliki banyak personil namun maba
yang harus dievakuasi juga tidak sedikit. Dari situlah
KSR merasa kewalahan dalam mengevakuasi maba
pada LDK tahun lalu. “Kalau mengingat kapasitas
personil dari kami yang tahun ini kebanyakan cewek,
kami berharap adanya kerjasama dari Menwa, UKM
lain maupun anggota TNI, ya kalau bisa setidaknya
mereka ikut membantu sebagai tim evakuasi
sedangkan KSR sebagai tim kesehatan,” imbuhnya.
Dengan diadakannya penambahan hari dalam LDK
tahun ini beberapa pihak berharap tingkat kedisipilan
maba semakin meningkat. Dilihat dari hasil LDK
tahun lalu yang dinilai masih kurang menghasilkan
output yang baik. “Harapannya semoga lancar,
sukses, ada kerjasama yang baik antara intitusi dan
semua ormawa yang ikut andil dalam kegiatan LDK
ini,” imbuh Komandan Menwa, Rizky. []
DIMENSI | 31