POLLING
Gengsi antar ormawa lebih memberi Anda
dampak?
Setujukah Anda dengan program kerja tahunan
ormawa yang melibatkan artis besar?
31%
Tidak Setuju
1%
Tidak Menjawab
62%
Setuju
Meski sebagian besar mahasiswa menyadari salah
satu gejala gengsi antar ormawa tersebut, namun
keterlibatan artis besar dalam proker tahunan
ormawa nyatanya disetujui oleh 62% mahasiswa.
Alasannya, karena hal tersebut dapat menjadi
tantangan tersendiri khususnya bagi ormawa
untuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini sebagai
pembelajaran bagi pengurus baru, baik dari
kegagalan maupun keberhasilan kepengurusan
sebelumnya.
Sebanyak 37% mahasiswa tidak setuju jika
artis besar dilibatkan dalam proker tahunan
ormawa. Mereka berpendapat selama ini acara
dengan keterlibatan artis besar masih minim
manfaat dan hanya menghamburkan dana,
meski hal tersebut adalah hak setiap ormawa.
Mahasiswa menginginkan ormawa dapat lebih
bijak dalam penggunaan dana selaras dengan
tujuan akademik. Mereka menggarisbawahi
kebiasaan buruk kebanyakan ormawa akhir –
akhir ini yang seperti berfokus pada ‘guest star’
acara dan mengesampingkan tujuan awal yang
melatarbelakangi proker mereka. Walaupun
terlihat hebat dan membawa nama Polines namun
pada kenyataannya tak jarang pelaksanaannya
terlalu dipaksakan. Sedangkan 1% mahasiswa
memilih abstain atau tidak menjawab pertanyaan.
Mengenai dampak dari fenomena gengsi ormawa
terhadap mereka, sebanyak 52% mahasiswa
menyatakan dampak negatif yang berimbas
pada kesenjangan yang makin kentara di antara
ormawa. Mahasiswa merasakan diskriminasi
sosial, dimana kini istilah yang sering digunakan
adalah mahasiswa “hits” bila telah menjadi
anggota dari ormawa tertentu yang dianggap
bergengsi karena kesuksesan proker – prokernya.
Na