Majalah Bewara Edisi Februari 2017 Majalah Bewara Edisi Februari 2017 | Page 15

INEU PURWADEWI SUNDARI , S . Sos ., M . M .
Tentang hasil ini tentunya mendapat tanggapan dari berbagai pihak . Tanggapan tersebut datang dari DPRD Provinsi Jawa Barat yang merasa prihatin dengan ditemukannya 12 atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional ( PON ) dan dua atlet Pekan Paralympic Nasional 2016 Jawa Barat yang dinyatakan positif doping . Hal ini dianggap telah menodai sportivitas yang seharusnya tersaji di ajang tersebut .
Ketua DPRD Provinsi Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan , hal ini patut disayangkan karena tidak mencerminkan jiwa olahraga yang baik . Dia menilai hal ini tidak patut ditiru oleh siapa pun . ” Adanya atlet peraih medali di PON XIX dan Peparnas XV Tahun 2016 yang dinyatakan positif doping telah menodai semangat sportivitas dalam dunia olahraga di Tanah Air ,” kata Ineu di Gedung DPRD Provinsi Jabar , Kota Bandung . Maka dari itu , Ineu berharap tidak ada lagi atlet-atlet asal Jabar yang menggunakan doping untuk meraih prestasi terbaik dalam ajang olahraga .
Selain itu ini Ineu menjelaskan , untuk dapat mewujudkan prestasi terbaik dibutukan semangat sportivitas dan kejujuran dalam olahraga . “ Jangan sampai hasil terbaik itu diraih karena doping ,” katanya .
Adanya peningkatan pembinaan kepada atlet disamping peningkatan integritas . Perlunya penguatan lembaga anti
dopping hingga penandatanganan fakta integritas menjadi hal yang penting . “ Saya yakin teman-teman di PB PON dan Peparnas serta pihak lainnya yang terkait sudah berupaya sebaik mungkin . Tapi pengawasan untuk kedepannya harus diperketat lagi ,” kata dia .
Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Umum PB PON XIX dan Peparnas XV 2016 Ahmad Heryawan menilai kasus ini ke depan harus diantisipasi , Aher menyebut apa yang menimpa atlet Jabar merupakan kecolongan . Selain itu dirinya mengaku kasus doping yang menimpa atlet asal Jabar membuat pihaknya kecewa sekaligus tidak kecewa karena penggunaan tersebut adalah persoalan pribadi atlet . Akibat penggunaan doping itu , para atlet di diskualifikasi sehingga seluruh raihan medalinya digugurkan .
“ Segala hak-haknya pun , termasuk bonus , dibatalkan ,” katanya . Aher melanjutkan , pengguguran raihan medali ini tidak mempengaruhi klasemen akhir PON dan Peparnas 2016 .
Aher menambahkan bahwa pihaknya tidak mentolerir prestasi dengan kecurangan . “ Dan satu hal penting lagi pembatalan medali tidak mengubah urutan Juara PON dan Peparnas ,” pungkas Aher .
Majalah BEWARA Edisi 15 | Februari 2017 15