LAPORAN UTAMA
Empat Belas Atlet PON Positif Gunakan Doping
i ruang Sanggabuana Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, hasil test doping diumumkan oleh pihak PB PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat D2016 saat konferensi pers pada Senin 9 Januari 2017,
hasil ini didapat setelah mengumpulkan hasil tes doping yang telah dilakukan pemeriksaan di The National Dope Testing Laboratory( NDTL) New Delhi, India.
Dari hasil test tersebut didapatkan 14 atlet PON XIX dan Peparnas XV yang positif gunakan doping, 5 diantaranya berasal dari Jawa Barat. Sebelumnya pada 29 September 2016 lalu telah dikirim sampel doping sebanyak 476 yang berasal dari atlet PON. Hasilnya 464 atlet dinyatakan negatif dan 12 atlet positif. Sementara untuk Paralimpian Peparnas, dari 130 sampel paralimpian yang dikirim, sebanyak 128 sampel negatif dan 2 positif gunakan doping. Temuan ini merupakan temuan terbanyak jika dibandingkan dengan penyelenggaraan PON dan Peparnas sebelumnya. Pada PON Riau 2012 terdapat delapan sampel, dan pada PON Kalimantan 2008 lima sampel.
Selain Jawa Barat ada beberapa nama Provinsi lain yang terbukti positif menggunakan doping diantaranya, Jawa Tengah, Bengkulu, D I Yogyakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Riau, dan Maluku.
“ Empat belas atlet PON XIX dan Peparnas XV 2016 positif gunakan doping, kabar ini seakan menjadi catatan hitam disaat Jawa Barat telah mengukir tinta emas sukses sebagai tuan rumah dan juara umum pada ajang olahraga 4 tahunan tersebut.
Penggunaan zat terlarang ini didominasi oleh atlet dari cabang olahraga binaraga sebanyak delapan orang yang keseluruhannya bertanding pada PON. Sedangkan sisanya yakni atlet menembak( dua orang), serta berkuda, angkat berat, tenis meja, dan atletik. Zat yang ditemukan pada atlet tersebut diantaranya Stanzolol, Furosemide, Diuretic, Bioker, dan Higenamine. Akibat penggunaan doping ini, para atlet akan didiskualifikasi sehingga seluruh raihan medalinya digugurkan.
14
Majalah BEWARA Edisi 15 | Februari 2017