HIGHLIGHT
Semarak Pembangunan Pabrik
Komponen Otomotif
Investasi industri komponen otomotif ditargetkan mencapai angka US$ 1,2 miliar
atau Rp 12 triliun. Robert Bosch GmbH atau lebih dikenal dengan Bosch asal
Jerman salah satu yang siap membangun pabrik komponen di Indonesia.
OLEH: ARYA MANDALA
P
asar otomotif nasional yang
terus bertumbuhan memaksa
para produsen meningkatkan
kapasitas produksinya. Agar merebut
pangsa pasar besar, pembangunan
pabrik otomotif baru di negeri ini
tidak bisa dihindari. Menariknya
para produsen otomotif itu
dominan menggunakan bahan baku
berkandungan lokal, komposisinya
bisa mencapai 55% bahkan 80%.
Terlebih dengan kehadiran kendaraan
jenis low cost and green car yang
memang diwajibkan memiliki
kandungan lokal besar jika ini
mendapatkan insentif pajak.
Fenomena itu dibaca dengan
cermat oleh produsen komponen.
Mereka pun berbomndong-bondong
membenamkan investasi untuk
membangun pabrik komponen
baru di Indonesia. Kemerterian
Perindustrian (Kemenperin) mencatat,
tahun lalu saja terdapat 100 industri
komponen yang menanamkan
modalnya di Indonesia dengan
nilai investasi US$ 2,3-2,4 miliar.
Sementara untuk tahun ini targetnya
tidak sefantastis itu, namun nilainya
tetap cukup besar.
Tahun ini Kemenperin hanya
menargetkan investasi industri
komponen otomotif Rp 12 triliun
atau sekitar US$ 1,2 miliar. Target
itu diungkapkan Direktur Jenderal
Industri Unggulan Berbasis
Teknologi Tinggi Kementerian
Perindustrian Budi Darmadi.
Menurutnya target tadi didasarkan
oleh 50 perusahaan komponen
baru yang berencana menanamkan
investasinya di Indonesia tahun
ini. "Kebanyakan investor berasal
dari Jepang, Malaysia, Thailand,
Taiwan, dan investor lokal," ujar
Budi. Untuk waktu dekat ini kata
Budi akan ada 15 investasi baru di
bidang industri komponen dengan
total nilai diperkirakan Rp 4 triliun.
Investasi komponen otomotif
tersebut rata-rata tier II, sebagian ada
juga yang tier I.
Salah satu produsen komponen
raksasa yang sudah memastikan diri
membangun pabrik di Indonesia
yaitu Robert Bosch GmbH atau lebih
dikenal dengan Bosch. Perusahaan
asal Jerman itu akan membuka
pabrik dengan investasi 10 juta euro
atau setara Rp 129 miliar.
Pada tahap awal, pabrik Bosch
yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat
akan membuat komponen sensor
oksigen dan injector yang akan mulai
beroperasi pada 2014. Selanjutnya
pabrik tersebut akan membuat
berbagai komponen lain sesuai
dengan permintaan pasar. Terkait
alasan utama Bosch berinvestasi
di Indonesia, tidak lain lantaran
tingginya pasar otomotif nasional.
Sekadar informasi, saat ini berbagai
komponen Bosch telah digunakan
oleh berbagai segmen kendaraan dari
mobil mewah hingga murah, mulai
dari Tata Nano hingga level Ferrari.
Selain mempu menyerap tenaga
kerja dan menghasilkan pajak
bagi negara, pembukaan pabrik
komponen yang marak akan
mampu menekan harga komponen
di pasar sehingga menguntungkan
konsumen. n
AGUSTUS 2013 INDONESIAN INDUSTRY 9