Industry edisi agustus 2013 | Page 10

HIGHLIGHT Bank BJB Proses Akuisisi Asuransi Staco Rencana Bank BJB untuk memiliki perusahaan asuransi dan multifinance semakin dekat. Saat ini perseroan sedang melakukan proses akusisi Asuransi Staco Mandiri senilai Rp 100 miliar. OLEH: ARYA MANDALA P T Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) tampaknya semakin mantap mewujudkan misinya menjadi bank penyedia layanan jasa keuangan secara lengkap (one stop service). Selain jasa perbankan, nantinya perseroan juga memberikan layanan jasa keuangan lain seperti asuransi dan pembiayaan kepada masyarakat. Untuk itu langkah akuisisi pun diusung. Tampaknya akusisi perusahaan asuransi yang lebih dulu dilakukan. Saat ini Bank BJB diketahui tengah membidik sebuah perusahaan asuransi jiwa, bernama PT Asuransi Staco Mandiri untuk diakuisisi. Untuk menggenggam mayoritas saham perusahaan itu Bank BJB mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar. Disampaikan Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro, proses akuisisi perusahaan asuransi tersebut masih dalam tahap negosiasi hingga sekarang. “Harganyapun masih negosiasi. Kami perkirakan nominalnya tidak terlalu besar, sekitar Rp 100 miliar,” katanya, usai menghadiri Konferensi Nasional Pemberdayaan UMKM, di 10 INDONESIAN INDUSTRY AGUSTUS 2013 Jakarta, Rabu malam, 3 Juli 2013. Dana akuisisi tersebut menurutnya berasal dari kas internal Bank BJB. Meski kepincut, dipastikan Bien rencana akuisisi perusahaan asuransi itu tetap harus didukung dengan studi ke layakan, termasuk hasil uji tuntas yang dilakukan. Namun untuk proses pengajuan izin kepada pihak regulator sebagai salah satu syarat penting dalam aksi akuisisi dikatakan Bien pihaknya belum secara resmi menyampaikannya kepada regulator. Pertimbangan penting lain yang sedang dilakukan Bank BJB tidak lain soal kemampuan internal BJB. Ini terkait dengan posisi CAR dan modal Bank BJB pasca akusisi. “Perlu juga menghitung permodalan sebelum akuisisi. Membeli perusahaan lain tentunya akan berimbas terhadap rasio ke cukupan modal dan modal inti,” tegasnya. Sebagai informasi Bank BJB, saat ini masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) tiga yang berarti memiliki modal inti di atas Rp 5 triliun. Adapun rencana perseroan memiliki sejumlah anak usaha di bidang keuangan, selain memberikan layanan lengkap pada masyarakat juta demi mendongkrak Bien Sub iantoro. kinerja perseroan melalui pertumbuhan nonorganik. Sekadar mengingatkan. Selain mengakuisi asuransi dan multifinance, Bank BJB juga pernah mengusung rencana membeli saham bank lain.“Namun nntuk kondisi saat ini, sepertinya yang paling realistis ialah membeli asuransi lebih dulu,” ujarnya. Terkait kinerja pada triwulan pertama 2013, Bank BJB membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp372 miliar atau naik 37,5% dibandingkan dengan Rp270 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara dari sisi penyaluran kredit, bank yang bernkator pusat di Bandung ini berhasil menggelontorkan kredit Rp37,6 triliun atau tumbuh 35,4% dibandingkan dengan Rp27,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. n