HIGHLIGHT
Bank Dunia Pangkas
Prospek Ekonomi Indonesia
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 ini diturunkan dari 6,2%
menjadi 5,9%. Bank Dunia menganggap Indonesia masih dirundung pelemahan konsumsi
domestik serta penurunan ekspor.
OLEH: ARYA MANDALA
P
emaparan tentang proyeksi
pertumbuhan ekonomi
tersebut disampaikan oleh
Kepala Ekonom Bank Dunia,
Ndiame Diop di Jakarta, Selasa,
tanggal 9 Juli 2013. Menurutnya
pelambatan pertumbuhan ekonomi
Indonesia sudah terlihat sejak
kuartal pertama 2013 yang
menunjukkan angka sebesar 6,0%
terhadap PDB. Penyebabnya adalah
prospek ekonomi yang mengalami
pelemahan, menyusul menurunnya
harga-harga komoditas. Penurunan
harga komoditas yang lebih besar
akan menurunkan pendapatan dari
valuta asing (valas).
Selain itu Ndiame mengatakan
turunnya outlook perekonomian
Indonesia disebabkan adanya
indikasiĀ perlambatan pertumbuhan
investasi yang lebih besar dibanding
perkiraan awal. Begitu pula dengan
tekanan atas harga komoditas dan
penerimaan ekspor. "Masih ada gejolak
hingga akhir tahun karena adanya
perlambatan pertumbuhan permintaan
dalam negeri dan berlanjutnya tekanan
terhadap harga komoditas serta
penerimaan ekspor," ujarnya.
Lebih dari itu, menurutnya, telah
terjadi penurunan kepercayaan
konsumen sebagai antisipasi
reformasi subsidi Bahan Bakar
Minyak (BBM) terlihat dari
kenaikan inflasi sementara ini.
Bahkan, Bank Dunia melihat ada
8 INDONESIAN INDUSTRY AGUSTUS 2013
risiko tinggi terhadap perlambatan
yang lebih besar yang disebabkan
oleh penurunan poasare saham
di bursa efek. "Koreksi terhadap
pasar saham akhir-akhir ini juga
membebani permintaan dalam negeri
dan membuat prospek ekonomi
melemah hingga sisa akhir tahun
2013," kata Ndiame.
Meski begitu Bank Dunia
menurutnya yakin perekonomian
Indonesia kembali akan meningkat
pada tahun 2014. Salah satu
penyebabkanya keberhasilan
pemerintah Indonesia dalam
menurunkan angka kemiskinan
menjadi 9,4% pada Maret 2014.
Target kemiskinan yang dipatok
pemerintah itu bisa tercapai karena
pemberian kompensasi kepada
masyarakat terkait kenaikan BBM.
Selain itu, pengurangan subsidi
BBM akan membantu memperkecil
defisit APBN 2013 dengan proyeksi
penghematan Rp42 triliun dan
mendorong peningkatan belanja
untuk program bantuan sosial
tadi. Kebijakan itu juga akan
melonggarkan APBN di tahun 2014.
Sayangnya walau perekonomian
Indonesia diprediksi kembali
meningkat pada 2014, Ndiame
menjelaskan, masih ada risiko
perlambatan yang lebih kuat karena
pelemahan harga komoditas yang
masih berlanjut. "Penurunan
harga komoditas yang lebih besar
Chatib Basri.
merupakan risiko yang signifikan
dengan kaitannya terhadap pendapatan
dalam valuta asing, ke V?GV?v??GV??W6?F??Vv?F???fW7F6?? ?V?&???6B????&v????F?F0?WF???F??W6?FV?V???FV????V?W'V?F?&W&FFF??v?@?#W'6V??V&??&V?F?F?&?F??v???FV?v??&vFW'F??vv?F#???V??vv?7V?6?W6??0?FW'6V'WB??V?FW&??WV?v?6?F? ?&7&??W7G'RV??W'6W6?&W&&VF??F??V?v?R?6???F??7F?2&?v?W'GV?'V??V??????6?????F?F?V????&?6?V?6?b?2R??%6???&?V??rF?F??VF???FWF?FV?v?W?G&Vff?'B????W'GV?'V??b?2R&?6FW&6??"V? ?6?F?"?WFv'Fv?F???'F?&V&W&v?GR??R??