Industry edisi agustus 2013 | Page 8

HIGHLIGHT Bank Dunia Pangkas Prospek Ekonomi Indonesia Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 ini diturunkan dari 6,2% menjadi 5,9%. Bank Dunia menganggap Indonesia masih dirundung pelemahan konsumsi domestik serta penurunan ekspor. OLEH: ARYA MANDALA P emaparan tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Dunia, Ndiame Diop di Jakarta, Selasa, tanggal 9 Juli 2013. Menurutnya pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terlihat sejak kuartal pertama 2013 yang menunjukkan angka sebesar 6,0% terhadap PDB. Penyebabnya adalah prospek ekonomi yang mengalami pelemahan, menyusul menurunnya harga-harga komoditas. Penurunan harga komoditas yang lebih besar akan menurunkan pendapatan dari valuta asing (valas). Selain itu Ndiame mengatakan turunnya outlook perekonomian Indonesia disebabkan adanya indikasiĀ perlambatan pertumbuhan investasi yang lebih besar dibanding perkiraan awal. Begitu pula dengan tekanan atas harga komoditas dan penerimaan ekspor. "Masih ada gejolak hingga akhir tahun karena adanya perlambatan pertumbuhan permintaan dalam negeri dan berlanjutnya tekanan terhadap harga komoditas serta penerimaan ekspor," ujarnya. Lebih dari itu, menurutnya, telah terjadi penurunan kepercayaan konsumen sebagai antisipasi reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) terlihat dari kenaikan inflasi sementara ini. Bahkan, Bank Dunia melihat ada 8 INDONESIAN INDUSTRY AGUSTUS 2013 risiko tinggi terhadap perlambatan yang lebih besar yang disebabkan oleh penurunan poasare saham di bursa efek. "Koreksi terhadap pasar saham akhir-akhir ini juga membebani permintaan dalam negeri dan membuat prospek ekonomi melemah hingga sisa akhir tahun 2013," kata Ndiame. Meski begitu Bank Dunia menurutnya yakin perekonomian Indonesia kembali akan meningkat pada tahun 2014. Salah satu penyebabkanya keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,4% pada Maret 2014. Target kemiskinan yang dipatok pemerintah itu bisa tercapai karena pemberian kompensasi kepada masyarakat terkait kenaikan BBM. Selain itu, pengurangan subsidi BBM akan membantu memperkecil defisit APBN 2013 dengan proyeksi penghematan Rp42 triliun dan mendorong peningkatan belanja untuk program bantuan sosial tadi. Kebijakan itu juga akan melonggarkan APBN di tahun 2014. Sayangnya walau perekonomian Indonesia diprediksi kembali meningkat pada 2014, Ndiame menjelaskan, masih ada risiko perlambatan yang lebih kuat karena pelemahan harga komoditas yang masih berlanjut. "Penurunan harga komoditas yang lebih besar Chatib Basri. merupakan risiko yang signifikan dengan kaitannya terhadap pendapatan dalam valuta asing, ke V?GV?v??GV??W6?F??Vv?F???fW7F6?? ?V?&???6B????&v????F?F0?WF???F??W6?FV?V???FV????V?W'V?F?&W&FFF??v?@?#W'6V??V&??&V?F?F?&?F??v???FV?v??&vFW'F??vv?F#???V??vv?7V?6?W6??0?FW'6V'WB??V?FW&??WV?v?6?F? ?&7&??W7G'RV??W'6W6?&W&&VF??F??V?v?R?6???F??7F?2&?v?W'GV?'V??V??????6?????F?F?V????&?6?V?6?b?2R??%6???&?V??rF?F??VF???FWF?FV?v?W?G&Vff?'B????W'GV?'V??b?2R&?6FW&6??"V? ?6?F?"?WFv'Fv?F???'F?&V&W&v?GR??R??