HERDIANSYAH
Executive Chef ISS Indonesia
Ukuran Sukses, Minim Keluhan Klien
Mengerjakan sesuatu sesuai passion adalah kerinduan bagi banyak orang. Apalagi bila kegiatan itu memang kegiatan yang dicintai sejak kecil. Rasa rindu itu berubah menjadi energi yang luar biasa, hingga mampu mewujudkan hasil kerja gemilang.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Rasanya peribahasa itu sangat tepat jika digunakan untuk menggambarkan profil tokoh cerita sampul Majalah GREAT ISS kali ini. Terlahir dari keluarga asal Betawi, Chef Herdiansyah, 44, memaparkan kisah perjalanan hidupnya hingga kini menjadi seorang Executive Chef di ISS Indonesia.
“ Ibu saya jualan makanan untuk orang-orang kantoran, di bale-bale bambu di depan halaman rumah. Enggak punya rumah makan. Makanan dibuat sesuai pesanan aja. Dari kecil sudah sering membantu orang tua untuk urusan dapur, mulai dari belanja bumbu masak ke pasar, hingga membantu proses memasak itu sendiri bersama ibu. Sehingga, dari kecil saya sudah familiar dengan herbs... siapa tak kenal tauco Emak Titi?” ujar bapak dua orang putra ini dengan bangga.
Seiring dengan kecintaan pada kegiatan masak memasak, Herdi kecil juga kerap menghabiskan waktu mendengarkan lagu-lagu yang sedang populer saat senggang, kebiasaan yang hingga kini masih kerap ia lakukan.“ Ngulik-ngulik lagu baru biar nggak ketinggalan zaman,” ujar pengagum Bill Saragih dan Band Nirvana ini. Hari Sabtu atau Jumat sore adalah jadwal ia berlatih main musik bersama dengan teman-teman lamanya di SMA atau kuliah dulu, di sebuah studio musik yang mereka sewa. Untuk menjaga kebugaran tubuhnya Chef Herdi juga menyempatkan waktu untuk berlatih futsal seminggu sekali.
Fokus pada kualitas makanan yang ia hasilkan merupakan komitmen yang mengalir dalam darahnya.“ Saya tidak mau ada resep yang dikurang-kurangi, misalnya membuang makanan yang telah tidak layak makan, atau malah membuat lagi yang baru. Prinsip saya, jangan pernah turunkan kualitas makanan,” ujar Chef Herdi.
6 Vol. 2- No. 07 | November 2017 | GREAT ISS