Great ISS Mei 2018 | Page 7

PROFIL CERITA SAMPUL Sebagai supervisor mandiri (penanggung jawab tunggal di area) yang membawahi 67 anggota, Falah dituntut agar mampu membangun komunikasi yang efektif dengan seluruh timnya. “Ekspetasi klien di sini begitu tinggi sehingga semua anggota di harapkan mampu memberikan service excellent. Pada sisi lain, apa yang menjadi hak anggota – misalnya hak cuti atau peluang promosi – harus diberikan untuk menyeimbangkan tuntutan kerja yang diterimanya,” jelas Falah. Perlahan namun pasti, Falah dan timnya mampu membuktikan kepada klien bahwa ISS Security Service mampu memberikan layanan melebihi ekspektasi klien. Beberapa area yang sebelumnya diawasi vendor lain, pada pertengahan 2017 kembali dipercayakan kepada ISS Indonesia. “Saya sampaikan kepada anggota bahwa kita bukan sedang bersaing dengan vendor lain, namun yang kita lakukan adalah berusaha selalu memberikan yang terbaik,” tukasnya. Nurfalah adalah sosok pribadi yang konsisten melakukan apa yang sudah ditargetkannya. Pencapaiannya disadari benar sebagai hasil kerja sama tim. Jujur serta tulus dalam bekerja adalah dua hal yang terus dikedepankannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja. Dia juga meyakini bahwa hasil yang diperoleh tidak terlepas dari proses yang dilalui. Terkait konsep kepemimpinan, bapak dua orang anak ini ternyata memiliki definisi sendiri. “Lead by example, saya kira itu yang harus ditunjukkan seorang pemimpin. Dia harus mau turun ke lapangan, melihat kebutuhan anggotanya, serta mampu memberi semangat kepada mereka,” ujar Falah dengan semangat. “Saya sampaikan kepada anggota bahwa kita bukan sedang bersaing dengan vendor lain, namun yang kita lakukan adalah berusaha selalu memberikan yang terbaik,” Nurfalah Ibu, Motor Penyemangat Kehidupan Peribahasa “Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah” pasti sudah tidak asing bagi kita. Peribahasa tersebut memiliki arti kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu abadi seumur hidup sedangkan kasih sayang anak kepada orang tua memiliki batasan. Meski telah berusia 56 tahun, wanita paruh baya ini tidak ingin menggantungkan seluruh kebutuhan hidupnya kepada anak- anaknya. “Ibu membuka warung nasi di kampung dan dari hasil dagangannya dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari,” ujar Falah dengan bangga. “Ibu adalah sosok wanita yang selalu berusaha memberikan yang terbaik buat kelima anaknya. Tidak ada perbedaan perlakuan yang Ibu tunjukkan kepada kami. Bahkan seringkali beliau mengenyampingkan kebutuhannya demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya,” kenang Falah dengan suara sedikit pelan. Sungguh, sebuah perwujudan kasih sayang yang tidak ternilai yang ditunjukkan seorang Ibu kepada anak-anaknya. Tiada ucapan terima kasih yang bisa membalas perjuangannya, melainkan hanya dengan bakti, taat, dan patuh kita padanya. Vol. 3 - No. 09 | Mei 2018 | GREAT ISS 7