Great ISS Mei 2017 | Page 24

Abdul Razak

USIA TAK JADI HALANGAN

Abdul Razak namanya. Mengawali karir di ISS Indonesia di usia yang tidak muda, yaitu 37 tahun.“ Usia saya memang tidak muda lagi, tapi semangat saya belajar dan bekerja masih 25,” ungkap pria berbadan tegap itu sambil tertawa. Kisahnya bergabung dengan ISS berawal saat dirinya membaca majalah Klinis( yang sekarang bertransformasi menjadi majalah GREAT) di tempat ia bekerja.“ Saya membaca majalah ISS dan tertarik untuk bergabung karena melihat ISS itu sepertinya bagus. Setelah saya bergabung, saya merasakan sendiri kalau ISS memang bagus baik dari segi materi maupun menambah ilmu,” tutur pria kelahiran Bekasi ini.
Apa rahasianya bisa meraih prestasi kerja meski usia tidak muda lagi?“ Keluarga. Semangat saya adalah anak dan istri saya sendiri yang menginspirasi dalam hidup saya. Setiap melihat mereka, saya selalu harus semangat dalam bekerja agar saya dapat membahagiakan anak dan istri saya,” jawab pria yang gemar minum es teh manis ini.
Setelah menjadi cleaner selama setahun, berkat kegigihan yang ia miliki, Razak kemudian meraih kepercayaan sebagai Team Leader Security PT DCI Indonesia. Berkat kinerja yang cemerlang, atasannya tak mengizinkan Razak dipindahkan ke area lain.“ Supervisor saya di area, Pak Eko Sofyan menahan saya karena tim di sana masih butuh saya. Kalau saya pindah, di area tidak ada yang bantu. Padahal target saya pada 2014 mau pindah ke area lain,” tutur bapak beranak tiga ini.
Buah kesabaran itu pun kemudian ia petik pada Maret 2017 lalu saat acara ISS Great Award. Razak tak pernah menyangka menjadi salah satu The Best Employee bintang 5 atau lebih dikenal dengan Puntadewa Club. Razak pun berbagi tips tentang pencapaian itu.
Pertama, katanya, harus sabar.“ Karena sabar itu pada intinya menahan semua emosi. Kita tidak perlu egois. Yang kedua adalah rajin. Terakhir adalah menerapkan 4 nilai ISS yang tidak dimiliki perusahaan lain. Kejujuran, wirausaha, tanggung jawab, dan kualitas. Kalau kita bekerja tidak diiringi dengan kejujuran, kita tidak akan maju. Jadi kejujuran itu sangat penting. Anggap saja ISS itu adalah wirausaha kita. Bagaimana kita berkembang membuka usaha, dari mulai pagi membuka toko, malamnya tutup toko, seolah-olah memiliki usaha tersebut,” paparnya.
Meskipun berhasil menjadi salah satu karyawan bintang 5 di antara 62.000 karyawan, Razak tidak berubah. Ia tetaplah Razak yang menyayangi keluarga, bahkan pria pengagum Abdurahman Wahid ini memiliki mimpi mulia untuk mereka. Razak menuturkan ingin menyekolahkan ketiga anaknya hingga menjadi sarjana.“ Jangan sampai mereka putus sekolah. Mereka harus mendapat pendidikan yang lebih baik daripada bapak dan ibunya,” tegasnya. Selain itu, ia juga ingin memperluas rumahnya yang berlokasi di kota Bekasi.
“ Usia saya memang tidak muda lagi, tapi semangat saya belajar dan bekerja masih 25,”
Abdul Razak
Sementara mengenai karir, Razak memiliki target ingin menjadi supervisor dalam waktu dekat dan Site Manager di tahun 2018.“ Yang paling penting adalah tekun dalam bekerja, solat, membaca Al quran. Ini pesan dari sejak saya kecil. Dan yang tidak kalah penting lagi adalah jangan malu dengan umur yang sudah berkepala 4. Berkawan dan bergaul dengan siapa saja, petik ilmunya walaupun usia atasan misalnya lebih muda,” tutupnya dengan optimistis. *
24 GREAT ISS | Vol. 2- No. 05 | Mei 2017