Great ISS Mei 2017 | Page 16

Bertepatan dengan peringatan hari Kartini, topik emansipasi wanita adalah topik perbincangan yang paling hangat. Ada yang mengaitkan emansipasi wanita dengan paham feminisme.
Ada pula yang menampilkan sosok-sosok wanita yang sukses dalam berkarier, khususnya di bidang profesi yang biasanya didominasi kaum pria, seperti dunia militer, penerbangan, pengamanan dan lain sebagainya. Terdengar cukup keren katakatanya, namun definisi tersebut seolah menjadi ajang pembuktian bagi pria dan wanita yang tiada akhir.
Yang terakhir adalah mengkaitkan emansipasi wanita dengan pemberdayaan. Selintas kalimat tersebut terdengar merdu, namun kala dibaca berulang kali kok malah terdengar sumbang. Seolah-olah kaum wanita hanya bisa berdaya apabila pria memberikan peluang untuk itu, sehingga maknanya menjadi terbalik: wanita menjadi tidak berdaya tanpa pria.

MAKNA EMANSIPASI SEJATI

Sebelum melanjutkan tulisan, saya ingin menggarisbawahi bahwa saya bukan seorang yang pro maskulinisme dan juga bukan pro feminisme. Tulisan ini ingin mengungkapkan pandangan saya tentang emansipasi wanita dari sudut pandang seorang pria yang juga pernah menjalani kehidupan sebagai seorang anak yang memiliki seorang Ibu yang luar biasa. Untuk itu, saya menggunakan 2( dua) cerita yang akan menggambarkan apa arti emansipasi, kesetaraan, pilihan dan kebebasan.
KISAH DUA ORANG IBU YANG LUAR BIASA Ada seorang Ibu dari tiga putra yang harus menjadi janda pada usia 26 tahun dengan warisan hutang yang luar biasa besar. Dalam benak sang Ibu ada beberapa pilihan yang terlintas pada saat itu, di antaranya adalah menempatkan anak-anaknya di panti asuhan atau pada keluarga / orang tua suaminya sehingga ia bisa mulai kehidupan yang baru atau mati bunuh diri. Namun pilihan ini tidak ia ambil selain karena pertimbangan hati nurani namun juga menjadi pilihannya sendiri untuk mengambil tanggung jawab almarhum suami dan berjuang untuk dan bersama anak-anaknya.
Sang Ibu dengan modal ketabahan dan kepercayaan pada Tuhan bertekad bulat menata ulang keluarganya dari serpihan kehancuran dan berjuang agar ketiga
Ditulis oleh: Yohanes Jeffry VP FICO & ad interim Corporate Communication
putranya bisa hidup dengan layak, tumbuh dan berkembang sebagaimana anakanak lain. Walaupun yang diberikan sang Ibu bukanlah kehidupan yang sempurna, tapi ketiga putranya menyadari apa yang dilakukan sang Ibu adalah segala-galanya. Sang Ibu, yang menjadi matahari yang menyinari kehidupan putra-putranya, dengan segala daya upaya berjuang menciptakan dunia di mana anak-anaknya dapat bahagia dalam segala ketidaksempurnaan yang ada. Mengambil jalan yang sulit namun sesuai dengan hati nurani menjadi pilihan sang Ibu dan juga menjadikannya sebagai sebuah kebebasan.
Di sisi lain ada seorang Ibu dari lima putera yang berjuang melawan penyakit kanker, namun tetap teguh mendukung suami dan memikirkan sekolah serta kelangsungan hidup putra-putranya. Dalam kamus penderita tumor atau kanker, siapapun yang mengidapnya hanya memiliki hitungan waktu hidup yang terbatas; keputus-asaan dan suasana muram menjadi hal yang biasa. Akan tetapi, sang Ibu membuat pilihan yang berbeda. Beliau berjuang mengindahkan rasa sakit hari demi hari agar selalu tampil tenang, kuat dan tabah di depan suami dan anak-anaknya.
Tidak dapat dibayangkan betapa rasa nyeri dan sakit luar biasa pada saat tubuhnya digerogoti dari dalam oleh kanker. Namun, bahasa tubuh‘ berkata’ sebaliknya, di hadapan suami dan putra-putranya ia menunjukkan bahwa sakit kanker tidak ada bedanya dengan penyakit lain pada umumnya. Dengan bersikap demikian, sang Ibu memiliki keyakinan bahwa keluarganya tidak akan terbelenggu dengan kondisinya; sang suami dapat tetap fokus menjalankan usahanya dan putra-putranya dapat tetap melanjutkan masa-masa remaja dan kanakkanak yang berisi kegiatan belajar, bermain, bersosialiasi, berpetualang, dan jatuh bangun atas kesalahan yang dibuat dan kemudian belajar memperbaikinya. Menahan rasa sakit dan terus menjalankan tugasnya menjadi pilihan sang Ibu sendiri, yang juga menjadikannya sebagai sebuah kebebasan.
KEBEBASAN DAN EMANSIPASI Lantas apa arti kebebasan dan bagaimana kaitan dengan emansipasi? Jelas berkaitan. Apabila kita ambil contoh kedua cerita di atas,
16 GREAT ISS | Vol. 2- No. 05 | Mei 2017