Great ISS Mei 2017 | Page 17

PEMBERDAYAAN Keahlian tersebut sangat dibutuhkan sang Ibu dalam pekerjaan administrasi di sebuah perusahaan kecil. Dalam perannya sebagai ibu, sang Ibu selalu mengingatkan anak- anaknya betapa penting pendidikan dan memiliki keberanian untuk mengambil peran dan tanggung jawab. Pilihan yang dibuat sang Ibu membuahkan kebebasan sejati bagi ketiga anak-anaknya. Ketiga anaknya saat ini menjadi orang yang berhasil dan menjadi kebanggaan sang Ibu. sulungnya bekerja di perusahaan global dengan karir sangat cemerlang, anak kedua dan ketiga bekerja di perusahaan besar, anak yang keempat menjadi lulusan terbaik di universitas swasta ternama, dan si bungsu masih melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi negeri yang seleksi masuknya sangat ketat. Inilah warisan dari sang Ibu. Pilihan dan juga kebebasan yang ambil pada saat itu. Pilihan atas kebebasan sang Ibu memberikan kebebasan yang sejati pada keluarganya. Dalam cerita kedua, sang Ibu tidak hanya harus memikirkan penyakit yang dia derita namun juga harus mempersiapkan kehidupan suami dan putra-putranya tanpa kehadiran dirinya kelak. Dengan segala keterbatasan ekonomi karena mata pencaharian utama berasal dari toko kecil/warung yang suaminya lakoni selama ini, sang Ibu sadar bahwa kekayaan materi bukanlah sesuatu yang PERSEPSI TENTANG EMANSIPASI Emansipasi wanita bukan berarti menjadikan wanita sederajat dengan pria. Emansipasi memberikan hak kepada siapapun, baik pria dan wanita, untuk memiliki ruang kebebasan yang sama dalam menentukan pilihan dan masa depannya. Penentuan pilihan dan masa depan adalah kebebasan kita sebagai manusia yang paling hakiki karena diturunkan langsung dari Tuhan/Allah Sang Maha Pencipta. Makna kebebasan akan selalu terkait dengan keberanian dalam mengambil peran dan tanggung jawab, baik bagi diri sendiri, keluarga kita, kepada Tuhan dan sesama. Apabila kita kembali kepada “Kisah Dua Ibu” di atas, kedua Ibu mengambil pilihan dengan kebebasan mereka untuk mengambil peran dan tanggung jawab atas keluarga karena hal tersebut menjadi prioritas utama. Kebebasan dan pilihan yang mereka ambil ini menjadi sangat ridho karena melalui pengorbanan impian dan mengutamakan kepentingan orang lain (yaitu suami dan anak-anak). Kebebasan sang Ibu dalam menentukan pilihan membuahkan keberhasilan anak- anaknya dalam kehidupan. “Setiap pria yang hebat dalam kehidupannya tidak lepas dari peran seorang Ibu” sang Ibu pada akhirnya membuat pilihan sendiri dengan kebebasannya. Makna kebebasan akan selalu terkait dengan peran dan tanggung jawab yang diambil atas diri sendiri, keluarga dan orang lain. Sang Ibu dengan keyakinan tinggi menempatkan keluarga di atas segalanya dan menjadikannya sebagai prioritas yang utama, walaupun harus mengorbankan dirinya, cita-citanya dan perasaannya. Dalam cerita pertama, sang Ibu mengambil dua peran sekaligus dalam keluarga, sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya dan juga sebagai ayah yang mencari nafkah untuk keluarganya. Sang Ibu belajar mengetik, surat menyurat, pembukuan sederhana untuk melengkapi keahlian sebagai lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). dapat dia wariskan kepada mereka. Satu- satunya warisan adalah kenangan bahwa sang Ibu selalu menyayangi dan mempercayai putranya atas apapun yang mereka lakukan. Sang Ibu berharap agar putranya selalu dapat belajar dari kesalahan dan belajar berani mengambil peran dan tanggung jawab atas dirinya, adik-adiknya, dan masa depan keluarga yang akan dia bangun kelak. Sang Ibu menjalankan perannya dengan senyum dan sedikit bicara sampai pada akhirnya dipanggil Allah. Ini adalah kisah nyata dan terjadi belasan tahun yang lalu. Kita lihat kehidupan suami dan putra- putranya saat ini, apakah pengorbanan sang Ibu berbuah sia-sia. Tidak sama sekali. Saat ini, suaminya hidup dengan tenang, putra Karena saya adalah seorang pria, maka saya ingin mengakhiri tulis an ini dengan kalimat: “Setiap pria yang hebat dalam kehidupannya tidak lepas dari peran seorang Ibu”. Apabila kaum wanita selama ini selalu mencari kesetaraan dengan kaum pria untuk mencari kebenaran yang sejati tentang makna emansipasi, justru kamilah kaum pria yang harus belajar dari kaum wanita. Ada kalanya kita selalu mencari sesuatu sampai ke ujung dunia, namun tanpa kita sadari bahwa jawabannya justru tepat berada di tengah- tengah kita selama ini.* Vol.2 - No. 05 | Mei 2017 | GREAT ISS 17