PEMBERDAYAAN
Keahlian tersebut sangat dibutuhkan sang
Ibu dalam pekerjaan administrasi di sebuah
perusahaan kecil. Dalam perannya sebagai
ibu, sang Ibu selalu mengingatkan anak-
anaknya betapa penting pendidikan dan
memiliki keberanian untuk mengambil peran
dan tanggung jawab. Pilihan yang dibuat
sang Ibu membuahkan kebebasan sejati bagi
ketiga anak-anaknya. Ketiga anaknya saat
ini menjadi orang yang berhasil dan menjadi
kebanggaan sang Ibu. sulungnya bekerja di perusahaan global
dengan karir sangat cemerlang, anak kedua
dan ketiga bekerja di perusahaan besar, anak
yang keempat menjadi lulusan terbaik di
universitas swasta ternama, dan si bungsu
masih melanjutkan kuliahnya di perguruan
tinggi negeri yang seleksi masuknya sangat
ketat. Inilah warisan dari sang Ibu. Pilihan dan
juga kebebasan yang ambil pada saat itu.
Pilihan atas kebebasan sang Ibu memberikan
kebebasan yang sejati pada keluarganya.
Dalam cerita kedua, sang Ibu tidak hanya
harus memikirkan penyakit yang dia derita
namun juga harus mempersiapkan kehidupan
suami dan putra-putranya tanpa kehadiran
dirinya kelak. Dengan segala keterbatasan
ekonomi karena mata pencaharian utama
berasal dari toko kecil/warung yang suaminya
lakoni selama ini, sang Ibu sadar bahwa
kekayaan materi bukanlah sesuatu yang PERSEPSI TENTANG EMANSIPASI
Emansipasi wanita bukan berarti menjadikan
wanita sederajat dengan pria. Emansipasi
memberikan hak kepada siapapun, baik pria
dan wanita, untuk memiliki ruang kebebasan
yang sama dalam menentukan pilihan dan
masa depannya. Penentuan pilihan dan
masa depan adalah kebebasan kita sebagai
manusia yang paling hakiki karena diturunkan
langsung dari Tuhan/Allah Sang Maha
Pencipta. Makna kebebasan akan selalu terkait
dengan keberanian dalam mengambil peran
dan tanggung jawab, baik bagi diri sendiri,
keluarga kita, kepada Tuhan dan sesama.
Apabila kita kembali kepada “Kisah Dua Ibu”
di atas, kedua Ibu mengambil pilihan dengan
kebebasan mereka untuk mengambil peran
dan tanggung jawab atas keluarga karena hal
tersebut menjadi prioritas utama. Kebebasan
dan pilihan yang mereka ambil ini menjadi
sangat ridho karena melalui pengorbanan
impian dan mengutamakan kepentingan
orang lain (yaitu suami dan anak-anak).
Kebebasan sang Ibu dalam menentukan
pilihan membuahkan keberhasilan anak-
anaknya dalam kehidupan.
“Setiap pria yang
hebat dalam
kehidupannya
tidak lepas dari
peran seorang Ibu”
sang Ibu pada akhirnya membuat pilihan sendiri
dengan kebebasannya. Makna kebebasan
akan selalu terkait dengan peran dan tanggung
jawab yang diambil atas diri sendiri, keluarga
dan orang lain. Sang Ibu dengan keyakinan
tinggi menempatkan keluarga di atas
segalanya dan menjadikannya sebagai prioritas
yang utama, walaupun harus mengorbankan
dirinya, cita-citanya dan perasaannya.
Dalam cerita pertama, sang Ibu mengambil
dua peran sekaligus dalam keluarga, sebagai
ibu yang mendidik anak-anaknya dan juga
sebagai ayah yang mencari nafkah untuk
keluarganya. Sang Ibu belajar mengetik, surat
menyurat, pembukuan sederhana untuk
melengkapi keahlian sebagai lulusan Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
dapat dia wariskan kepada mereka. Satu-
satunya warisan adalah kenangan bahwa
sang Ibu selalu menyayangi dan mempercayai
putranya atas apapun yang mereka lakukan.
Sang Ibu berharap agar putranya selalu
dapat belajar dari kesalahan dan belajar
berani mengambil peran dan tanggung
jawab atas dirinya, adik-adiknya, dan masa
depan keluarga yang akan dia bangun
kelak. Sang Ibu menjalankan perannya
dengan senyum dan sedikit bicara sampai
pada akhirnya dipanggil Allah. Ini adalah
kisah nyata dan terjadi belasan tahun yang
lalu. Kita lihat kehidupan suami dan putra-
putranya saat ini, apakah pengorbanan sang
Ibu berbuah sia-sia. Tidak sama sekali. Saat
ini, suaminya hidup dengan tenang, putra
Karena saya adalah seorang pria, maka saya
ingin mengakhiri tulis an ini dengan kalimat:
“Setiap pria yang hebat dalam kehidupannya
tidak lepas dari peran seorang Ibu”. Apabila
kaum wanita selama ini selalu mencari
kesetaraan dengan kaum pria untuk mencari
kebenaran yang sejati tentang makna
emansipasi, justru kamilah kaum pria yang
harus belajar dari kaum wanita. Ada kalanya
kita selalu mencari sesuatu sampai ke ujung
dunia, namun tanpa kita sadari bahwa
jawabannya justru tepat berada di tengah-
tengah kita selama ini.*
Vol.2 - No. 05 | Mei 2017 | GREAT ISS
17