LIPUTAN KHUSUS
pada 2016 silam, ISS Indonesia berhasil
menyabet penghargaan sebagai vendor
terbaik kategori umum di PJB Muara karang.
Bahkan, di tahun sebelumnya, ISS Indonesia
mendapat pengakuan dari COO Asia Pacific
GDS Suez, bahwa pembangkit di PLTU
Paiton yang usianya sudah 20 tahun tetap
terjaga kebersihannya berkat ISS Indonesia.
Namun soal kebersihan PLTU tidak
lantas terpecahkan dengan teknologi
yang canggih. Industrial cleaning pada
pembangkit, menurut Made, memiliki
resiko sangat tinggi, misalnya saja listrik
bertegangan tinggi. “Kalau satu proses
berhenti, maka akan mati. Kalau sudah
mati, maka urusan bisa panjang, semisal
denda sejumlah rupiah,” ungkapnya. Oleh
karena itu, untuk mengatasi tantangan
ini, lanjut Made, timnya perlu menyusun
playbook yang tepat, mulai dari analisa
resiko hingga potensi hazard. “Kami
juga perlu merubah behaviour, mindset
manpower dan memberi pemahaman
untuk berangkat sehat, kerja sehat, dan
pulang sehat,” tambahnya.
Selain itu, tantangan selanjutnya yang
ISS Indonesia hadapi adalah kepribadian
manpower itu sendiri. “Yang penting,
kita harus permisi dulu ke pihak setempat.
Kami datang ke tempat tersebut bukan
semata untuk mencari uang tetapi juga
untuk memberdayakan masyarakat lokal,”
tegas Made.
Meski demikian, dirinya tetap optimis
terhadap kerja sama ini apalagi ISS Indonesia
merupakan perusahaan yang lebih siap
melakukan industrial cleaning dengan
dukungan pengalaman, sistem, peralatan
kerja dan sumber daya yang mumpuni.
Made bahkan menyebutkan saat ini
sedang dalam proses pendirian KSO (Kerja
Sama Operasi) antara ISS Indonesia dengan
PJBS (anak usaha PJB). Lewat kerjasama ini,
semua pekerjaan PJBS akan ditangani oleh
ISS Indonesia. “Jadi mereka fokus ke bisnis
utama mereka, masalah industrial cleaning
sudah tidak perlu tender lagi karena sudah
dipegang ISS Indonesia. Semua unit PJB
akan ISS Indonesia tangani,” tegas Made.*
Vol.2 - No. 05 | Mei 2017 | GREAT ISS
15