Great ISS Februari 2018 | Page 7

PROFIL CERITA SAMPUL Bagi Hendro budaya kerja tim adalah sebuah arena untuk saling menghargai kinerja orang- orang didalamnya. Pencapaian satu tim dirasakan sebagai sebuah pencapaian bersama. “Kontribusi terbesar yang pernah kami capai adalah ketika tiga tahun pertama kontrak dengan GMF, kami jalani bersama perusahaan lain, JLL dan Uniteknindo Inti Sarana (UIS). Tapi ketika perpanjang kontrak kedua selama tiga tahun selanjutnya, layanan perawatan tersebut sepenuhnya diberikan kepada ISS,” ujar Hendro dengan nada bangga. “Inovasi dan fleksibilitas ruang lingkup kerja adalah dua kunci utama dalam mempertahankan kerekatan hubungan dengan klien” Hendro Indrianto housekeeping (cleaning, gardener, gondola, pest control, dan pramusaji khusus untuk direksi) ditambah engineering” jelas Hendro mengenai tugas tanggungjawabnya. Hendro yang sebelumnya lebih banyak berkutat di bidang housekeeping, merasa kesempatan untuk terlibat dalam IFS sebagai peluang pembelajaran yang tiada henti. “IFS lebih dari sekedar multi service, karena IFS juga melibatkan sistem dari mulai perencanaan sampai dengan pencapaiannya,” jelas Hendro. Menurut Hendro – IFS akan semakin lengkap jika paduan antara housekeeping dan engineering bisa saling melengkapi dalam tingkat penguasaan bidang yang mumpuni. Demi meningkatkan kompetensi para stafnya terlebih pada bidang engineering, Hendro bersama para chief-nya mencoba membangun kedekatan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Tangerang yang berada di area Serpong. Sebuah penorehan prestasi yang gemilang sekaligus juga pemberian mandat dan tanggungjawab yang besar dari pihak GMF kepada ISS Indonesia. “Inovasi dan fleksibilitas ruang lingkup kerja adalah dua kunci utama dalam mempertahankan kerekatan hubungan dengan klien,” ujar Hendro menutup pembicaraan. Bapak, sang Pekerja Keras Pengalaman adalah guru yang terbaik. Seluruh pembelajaran yang diberikannya didasarkan pada apa yang telah dilakukan dan bukan sekedar teori diatas kertas. Tips dan trik yang diberikan telah terbukti ampuh pada masanya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan di zaman ini. “Bapak adalah sosok yang mengajarkan saya bagaimana kita harus bekerja keras. Bekerja keras bukan selalu berarti hanya menggunakan otot, tetapi juga dengan otak,” ujar Hendro mengingat pesan Ayahnya. Sebagai seorang pengusaha roti, Bapak Soekamto, 60 telah terbiasa bekerja keras guna menghidupi keluarganya. Kebiasaan inilah yang kemudian kerap diajarkan kepada keempat putra-putrinya hingga saat ini. Maka tidak lah mengherankan jika kemudian Hendro pun menerapkan nasehat Bapaknya ini kepada seluruh anggota timnya di area. Setiap upaya yang dilakukan dengan usaha yang gigih pasti akan membuahkan hasil yang manis, meski untuk itu acap kali memerlukan waktu yang tidak lah selal u singkat. Vol. 3 - No. 08 | Februari 2018 | GREAT ISS 7