PROFIL CERITA SAMPUL
Bagi Hendro budaya kerja tim adalah sebuah
arena untuk saling menghargai kinerja orang-
orang didalamnya. Pencapaian satu tim dirasakan
sebagai sebuah pencapaian bersama. “Kontribusi
terbesar yang pernah kami capai adalah ketika tiga
tahun pertama kontrak dengan GMF, kami jalani
bersama perusahaan lain, JLL dan Uniteknindo
Inti Sarana (UIS). Tapi ketika perpanjang kontrak
kedua selama tiga tahun selanjutnya, layanan
perawatan tersebut sepenuhnya diberikan kepada
ISS,” ujar Hendro dengan nada bangga.
“Inovasi dan fleksibilitas ruang
lingkup kerja adalah dua kunci
utama dalam mempertahankan
kerekatan hubungan dengan klien”
Hendro Indrianto
housekeeping (cleaning, gardener, gondola, pest
control, dan pramusaji khusus untuk direksi)
ditambah engineering” jelas Hendro mengenai
tugas tanggungjawabnya.
Hendro yang sebelumnya lebih banyak berkutat
di bidang housekeeping, merasa kesempatan
untuk terlibat dalam IFS sebagai peluang
pembelajaran yang tiada henti. “IFS lebih dari
sekedar multi service, karena IFS juga melibatkan
sistem dari mulai perencanaan sampai dengan
pencapaiannya,” jelas Hendro. Menurut Hendro
– IFS akan semakin lengkap jika paduan antara
housekeeping dan engineering bisa saling
melengkapi dalam tingkat penguasaan bidang
yang mumpuni.
Demi meningkatkan kompetensi para stafnya
terlebih pada bidang engineering, Hendro
bersama para chief-nya mencoba membangun
kedekatan dengan Balai Latihan Kerja (BLK)
Tangerang yang berada di area Serpong.
Sebuah penorehan prestasi yang gemilang
sekaligus juga pemberian mandat dan
tanggungjawab yang besar dari pihak GMF
kepada ISS Indonesia. “Inovasi dan fleksibilitas
ruang lingkup kerja adalah dua kunci utama dalam
mempertahankan kerekatan hubungan dengan
klien,” ujar Hendro menutup pembicaraan.
Bapak, sang Pekerja Keras
Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Seluruh pembelajaran yang diberikannya
didasarkan pada apa yang telah dilakukan
dan bukan sekedar teori diatas kertas.
Tips dan trik yang diberikan telah terbukti
ampuh pada masanya, tinggal bagaimana
kita menyesuaikan di zaman ini.
“Bapak adalah sosok yang mengajarkan
saya bagaimana kita harus bekerja keras.
Bekerja keras bukan selalu berarti hanya
menggunakan otot, tetapi juga dengan
otak,” ujar Hendro mengingat pesan
Ayahnya.
Sebagai seorang pengusaha roti, Bapak
Soekamto, 60 telah terbiasa bekerja keras
guna menghidupi keluarganya. Kebiasaan
inilah yang kemudian kerap diajarkan kepada
keempat putra-putrinya hingga saat ini.
Maka tidak lah mengherankan jika kemudian
Hendro pun menerapkan nasehat Bapaknya
ini kepada seluruh anggota timnya di area.
Setiap upaya yang dilakukan dengan usaha
yang gigih pasti akan membuahkan hasil yang
manis, meski untuk itu acap kali memerlukan
waktu yang tidak lah selal u singkat.
Vol. 3 - No. 08 | Februari 2018 | GREAT ISS
7