Great ISS Agustus 2017 | Page 25

ISS SCHOOL OF LIFE “Banyak sekali pelajaran dan pengetahuan baru yang saya dapatkan selama di ISS Indonesia, khususnya program-program pelatihan, termasuk tentang kebersihan. Di ISS Indonesia, kita diajari bukan sekedar menyapu, tetapi juga mencari tahu dari mana sumber kotoran itu berasal,” ungkap pria kelahiran 16 September 1981 ini. Giyanto | Filling Clerk ISS INDONESIA UBAH YANG BIASA JADI LUAR BIASA Bingung menghadapi masa depan, itulah yang dialami Giyanto, sesaat setelah menamatkan pendidikan SMA. “Saya orang kampung, hanya lulusan SMA dan tidak tahu apa-apa. Siapa yang mau mempekerjakan orang seperti saya kecuali mungkin kerja di pabrik. Saya masih trauma melamar kerja di pabrik karena pernah bekerja di suatu pabrik yang memiliki dampak tidak baik untuk kesehatan paru- paru,” pria yang akrab disapa Yanto ini tersenyum pahit mengenang masa sulitnya. Hingga suatu hari, kabar baik pun menjemputnya. Salah seorang tetangga Yanto menyampaikan informasi lowongan pekerjaan di ISS Indonesia. “Tetangga saya itu bekerja di sebuah hotel yang menjadi klien ISS Indonesia. Dia bilang kerja di ISS Indonesia saja,” cerita pria asal Wonogiri ini. Dengan modal yang tidak seberapa, Yanto pun nekat merantau ke ibukota untuk melamar di ISS Indonesia, berharap ini akan membawa perubahan pada hidupnya. Senin 5 Maret 2001 menjadi hari pertama Yanto memulai profesinya sebagai cleaner ISS In donesia. “Saya tidak malu menjadi cleaner, apalagi gengsi. Tujuan saya cuma ingin mengubah nasib,” tutur pria yang hobi mendengarkan musik ini. Meski tinggal di rumah petak seadanya, Yanto punya semangat yang membara dan tekun menjalani pekerjaannya. Perlahan tapi pasti nasibnya berubah. Berkat kerja kerasnya, Yanto mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Karirnya pun berkembang. Pada 2012, Yanto mendapat kepercayaan menempati posisi Filing Clerk. Tapi menurut Yanto, ada hal lain yang luar biasa yang ia dapatkan sejak bergabung dengan ISS Indonesia, yaitu ilmu pengetahuan yang bertambah secara gratis. Menurut Yanto, ilmu yang ia dapatkan dari ISS Indonesia juga ia tularkan kepada lingkungan sekitarnya. “Saya gak mau merasakannya sendiri, saya ingin berbagi ilmu pada orang-orang di sekitar saya,” ujar Yanto dengan senyuman. Yanto memberikan pembelajaran bagi warga di kampung halamannya tentang kebersihan rumah. Materi pelajarannya mulai dari bagaimana cara menyapu yang benar dengan alat-alat yang sesuai dengan fungsinya hingga hal-hal lain soal kebersihan rumah yang tidak sedikit. “Saya gak mau merasakannya sendiri, saya ingin berbagi ilmu pada orang-orang di sekitar saya,” Giyanto “Sekarang mereka tidak hanya memikirkan sawah atau kebun mereka saja tapi juga kebersihan dan kerapihan rumah mereka masing-masing”, jelas Gianto bangga. Pria pengagum Soekarno ini bersyukur bisa memberikan arti pada kampung halamannya berkat bekerja di ISS Indonesia yang telah ia lakoni sejak 2001. “Berkat di ISS Indonesia, saya bisa turut berperan serta membantu menciptakan perubahan positif untuk lingkungan sekitar kampung saya. Ini lebih berharga dari sekadar bekerja demi uang. ISS Indonesia bisa mengubah hal yang biasa menjadi luar biasa”, pungkasnya dengan senyuman. Vol. 2 - No. 06 | Agustus 2017 | GREAT ISS 25