dalam mencari nafkah sangat berat.”
Lewat ISS Indonesia pula, menurut Lita, ia
belajar cara menempatkan diri. Misalnya
saja, pernah suatu ketika Lita harus
menyosialisasikan program divisinya kepada
para frontliner. Dirinya dituntut untuk
menyampaikan program tersebut dengan
bahasa yang mudah dipahami frontliner.
“Saya tidak bisa menggunakan bahasa
profesional seperti di kantor. Agar mereka
bisa cepat mengerti apa yang saya maksud,
maka saya harus mengikuti mereka
menggunakan bahasa seperti mereka.
Disinilah saya belajar untuk menempatkan
diri. Cara kita berbicara kepada mereka
harus disesuaikan,” ujarnya dengan bijak.
Lita Feronika | Personnel & Administration Supervisor
TUNTUT BERBAGAI ILMU
TEKNIK HINGGA KEHIDUPAN
“Motivasi awal saya bergabung ISS
Indonesia adalah untuk mengejar karir
karena menurut saya, perusahaan ini
memberi banyak peluang pengembangan
karir bagi para karyawannya,” cerita Lita
Feronica, Personnel & Administration
Supervisor yang sudah 2 tahun setengah
bergabung dengan ISS Indonesia. Namun,
setelah resmi menjadi karyawan ISS
Indonesia, Lita – begitu ia akrab disapa –
mengakui justru banyak nilai lain yang tak
kalah penting yang ia dapatkan dari ISS
Indonesia. Misalnya saja pelajaran tentang
kebersihan tatkala dirinya mengikuti On the
Job Training (OJT).
“Saat mengikuti OJT itu saya menyamar
sebagai cleaner. Di kelas, kami tidak
mempelajari bagaimana membersihkan
escalator. Namun, saat penugasan, saya
malah kebagian tugas membersihkan
escalator di sebuah mal. Akhirnya saya
terpicu untuk mencari tahu bagaimana
cara membersihkannya dengan banyak
24
Vol. 2 - No. 06 | Agustus 2017 | GREAT ISS
bertanya kepada cleaner lain. Sungguh
ini pengalaman baru buat saya,” papar
perempuan yang hobi membaca novel ini.
Hal lain yang juga berkesan bagi wanita asal
Banjarmasin ini adalah saat mengetahui
perjuangan
hidup
para
frontliner.
Kejadiannya berlangsung saa Lita sedang
bersantai sejenak menikmati waktu luang
bersama para frontliner lain. Salah seorang
frontliner membawa sebuah brosur sebuah
restoran cepat saji. “Ah…ini sih makanan
orang kaya, menu paling murah saja
harganya segini,” ujar salah satu frontliner.
Lita pun miris mendengarnya. Setelah saya
menyaksikan sendiri kisah mereka, saya
enjadi terpicu untuk senantiasa bersikap
hemat.
Hal lain dan cukup penting, kata Lita
lagi menahan haru, “Saya belajar untuk
bersentuhan dengan orang-orang dari
berbagai level pendidikan. Saya jadi lebih
mengerti bahwa perjuangan para frontliner
Perempuan penikmat olahraga basket ini
pun bersyukur atas banyak pembelajaran
berharga yang ia peroleh di ISS Indonesia.
Terlebih lagi, Lita saat ini sedang mengikuti
program MLDP (Management Leadership
“Selain pembelajaran tentang
kebersihan, saya juga belajar
mengenai kehidupan”
Lita Feronika
Development Program) yang digelar oleh
ISS Indonesia bekerjasama dengan dua
universitas terkemuka di Indonesia.
“Begitu banyak pembelajaran yang
diberikan oleh ISS Indonesia. Selain
pembelajaran tentang kebersihan, saya
juga belajar mengenai kehidupan, serta
mengikuti program dan kepemimpinan
(MLDP). Program ini seru, saya banyak
mendapatkan ilmu baru terutama tentang
kerjasama antara tim dan leadership. Saya
harap bisa lulus program ini dengan baik,
dan bisa menjadi salah satu pemimpin
hebat yang membuat ISS Indonesia semakin
maju,” tutupnya dengan semangat yang
membara.