Geo Energi edisi oktober 2013 | Page 24

Laporan Utama minyak mentah, misalkan 25 persen dari 850 barel per day. Dari jumlah itu, dijual dan diserap sendiri, dan ada juga yang dijual ke luar negeri. Lalu, negara mengganti cost recovery-nya. Padahal minyak yang dijual itu pasti dengan harga pasar, meski cost recoverynya sudah ditanggung negara. Misalnya, harga pasar minyak per dolar 100 us dolar, sedangkan biaya produksi maksimal 20 dolar us per barel. Rantai bisnis Pertamina sekarang terlalu panjang. Dari produksi sampai ke konsumen yang akhirnya menimbulkan korupsi dan manipulasi yang dihasilkan oleh eksekutif dan yudikatif. Kalau saya lihat orang-orang yang berbisnis di Indonesia ini hanya modal surat. Contoh, berapa kuota yang didapatkan sekarang. Itu sindikat yang trader-trader itu, yang memainkan jatah penjualan, pembelian, kuota penjualan. EDISI 36 / Tahun III / oktober 2013 sarwono Peluang korupsi di Pertamina itu apa saja? 40 persen minyak yang dihasilkan kontraktor di negara ini dijual ke luar negeri. 60 persen dipakai di dalam negeri. Kebutuhan nasional kita 1,3 juta barel per hari. Kemudian diimpor lagi untuk energi/ 24 Pertamina dan BUMN lain selalu beralasan kurang modal sehingga harus mengutang. Komentar Anda? Di situlah bahayanya BUMN ini karena kelakuannya seperti perusahaan swasta. Itu juga dilakukan oleh PLN, Mandiri, dan akhirnya dia sibuk mencari uang dan bisnis dan tidak memproduksi. Ini distorsi yang sangat jauh sekali. Siapa bilang mereka akan bangkrut kalau tidak mengutang? Contoh kecil, bisnis perbankan sederhana saja, urusannnya uang masuk dan uang keluar. Tabungan investasi, bunga, dan bagi hasil. Konservatif saja. Tidak perlu mencari utang dan menjual utang itu kembali. Surat hutang bisa dijual kembali. Itu yang terjadi di perbankan, seperti gaya pertamina juga. Pertamina tidak akan mungkin merugi kalau fokus produksi. Sebab di beberapa tempat itu biaya produksi minyak hanya 4-5 dolar saja per barel dan bisa dijual sampai 100 per barel. Lalu kenapa merugi? Kalaupun rugi tidak perlu dituntut, karena ini kan milik negara. geo Contoh lain penyimpangan Pertamina? Mereka sibuk mencari uang di pasar keuangan. Cari uang lewat pasar keuangan, jual surat utang, cari utang ke luar negeri. Sebagai perusahaan negara mestinya tidak bisa karena dia mengelola subsidi yang besar untuk bekerja. Pertamina lebih cenderung meniru perusahaan Amerika. Mengapa Chevron dan Exxon tiba-tiba kalah memproduksi dari PetroChina? Itu karena mereka lebih sibuk memburu uang di luar kegiatan produksinya. Kelihatannya Chevron memang tidak mau menaikkan produksinya, bahkan cenderung menurun. Tetapi itu tidak dilakukan untuk bermain di pasar keuangan. Kita kan kaya sekali dengan minyak. Sejak lama cadangan minyak kita sudah disebut menipis tapi sampai sekarang tidak pernah habis. Itu hanya isu saja. Dan sahsah saja dilakukan pengusaha, karena itu memang kepentingan lain, seperti bisa mendapat utang, dan bisa menaikkan sahamnya di bursa saham. Itu yang membuat isu cadangan menipis terus didengungkan.