Laporan Utama
Pendapatan
dan Belanja
Negara (APBN)
Malaysia. Bandingkan
dengan setoran Pertamina
yang hanya 1,6% dari total
APBN Indonesia.
Secara umum, kinerja
Pertamina pada tahun 2012
memang naik. Dalam risalah
laporan keuangan Pertamina
yang
dipublikasikan di
media nasional
pada Senin, 11
Maret 2013,
EDISI 36 / Tahun III / oktober 2013
sarwono
16
Anggaran
energi/
program. Kalau punya uang seratus
kan nggak mau dicemplungi kesitu
semua. Nanti kalau terjadi apa-apa
bangkrut Pertaminanya,” sambung
Jero.
Selain Menteri Jero, sejumlah
pejabat dan mantan pejabat juga
sempat meragukan Pertamina.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
termasuk satu di antaranya. Dia
mengingatkan, Pertamina jangan
membabi buta mengelola blokblok migas yang akan berakhir
kontraknya. Bila terlalu bernafsu
tanpa pertimbangan matang, justru
impor minyak nanti bisa makin
tinggi dan membuat subsidi energi
juga makin besar.
“Kalau kita membabi buta,
mengambil semua tapi tidak
dikerjakan, nanti impor minyak
malah semakin tinggi, subsidinya
juga makin tinggi. Ini penting untuk
introspeksi kita semua, jangan nanti
jadi bumerang,” ujar Jusuf Kalla,
di seminar “Penguasaan Negara
atas Blok-blok Migas Habis Masa
Kontrak” di DPR, Selasa, 17 Juli
2012 lalu.
Menurut JK, panggilan
akrab Jusuf Kalla, memang
mengedepankan nasionalisme
dalam pengelolaan blok migas
itu penting. Namun di sisi lain,
Pertamina juga harus terus
mempersiapkan diri untuk
mengelola seluruh blok migas
di Tanah Air mengingat modal
Tarik Ulur Pertamina
Kemampuan Pertamina
memang sepintas bisa dilihat
dari penguasaan dan produksi
migasnya. Saat ini, Pertamina
menguasai 47% ladang migas
Indonesia. Namun, hasilnya
belum optimal lantaran masih
banyak lapangan migas yang
nganggur. Akibatnya, produksi
migas Pertamina hanya menduduki
posisi nomor 3 di bawah Total E&P
Indonesie dan Chevron Pacific
Indonesia.
Sesuai estimasi lifting migas
pemerintah pada tahun ini, Total
E&P Indonesie dengan wilayah
kerja Mahakam dan Tengah menjadi
produsen terbesar dengan produksi
382,2 ribu barel setara minyak per
hari. Lalu Chevron Pacific Indonesia
di wilayah kerja Rokan dan Siak
dengan estimasi produksi migas
335 ribu barel setara minyak per
hari. Sementara Pertamina EP
dengan wilayah kerja seluruh
Indonesia estimasi produksi migas
sebesar 290,3 ribu barel setara
minyak per hari.
Dari sisi keuangan, Pertamina
juga masih kalah jauh dibanding
Petronas, BUMN migas milik Negeri
Jiran Malaysia. Petronas pernah
belajar jadi perusahaan minyak
nasional (Nasional Oil Company/
NOC) dari PT Pertamina (Persero).
Tapi kini, Petronas mampu menjadi
perusahaan migas raksasa dengan
memberikan kontribusi sangat
besar kepada pemerintahnya.
Pada tahun 2012, Petronas
mampu menyetor dana ke
Pemerintah Malaysia hingga
Rp 190 Triliun, jauh lebih tinggi
daripada sumbangan Pertamina ke
pemerintah Indonesia yang hanya
Rp 7,7 triliun. Pada 2012, total laba
Pertamina sekitar 25,89
triliun. Sumbangan
Petronas itu
setara 40%
geo
Kristanto Hartadi
Pertamina juga tidak sekuat
perusahaan migas asing seperti
Shell, Total, Chevron, dan
sebagainya.
JK mencontohkan, kini setelah
Pertamina sudah dipersilakan
masuk di Blok East Natuna (dulu
Natuna D-Alpha) di Kepulauan Riau,
tetap saja Pertamina belum juga
memulai kegiatan eksplorasi di
sana.
Padahal, pemerintah telah
secara resmi menunjuk Pertamina
sebagai pengelola Blok East
Natuna melalui Surat Menteri ESDM
No.3588/11/MEM/2008 tertanggal
2 Juni 2008 tentang Status Gas
Natuna D-Alpha, yang sebelumnya
blok itu dikelola Exxon. Kontrak
Exxon di blok itu sudah diputuskan
oleh pemerintah pada 2005.