Sahabat Parlemen
Tekan Biaya
Kampanye
POLITISI Partai Demokrat Didi Irawadi
Syamsuddin menyatakan, kampanye harus
menggunakan biaya yang wajar, dan tidak
menyalahi peraturan.
’’Kalau biaya kampanye terlalu besar, jadi
kurang fair. Apalagi jika biaya kampanye di atas
Rp 2 miliar,’’ kata Didi.
Didi ada caleg yang secara kualitas bagus,
namun belum tentu didukung dana kampanye
berlimpah.
Akan lebih penting jika dana tersebut
digunakan untuk membantu warga yang benarbenar memerlukan. ’’Jangan menggunakan uang
terlalu besar hanya demi target suara pemilu
saja,” kata anggota komisi III yang meliputi
Hukum, HAM, Keaamanan DPR ini.
Didi maju sebagai caleg DPR RI dari Partai
Demokrat, daerah pemilihan Jawa Barat. Daerah
pemilihannya meliputi Ciamis, Kuningan, Banjar
dan Pangandaran. Didi mengaku, menekan agar
biaya kampanye dia tak lebih dari Rp 1 miliar.
Dengan Rp 1 miliar, Didi yakin cukup untuk
membiayai kampanye, seperti membuat kaus,
spanduk dan ongkos operasional kendaraan
untuk keliling, bahkan makan secara sederhana.
’’Sejauh tidak bagi-bagi amplop ke warga. Uang
sebanyak itu bisa digunakan untuk membuat alat
peraga yang terukur,” tutup Didi.
(agung wahana)
22 |
GARDU ASPIRASI • APRIL 2014
Selama sosialisasi dan kunjungan di Sumatera
Utara I (Deli Serdang, Serdang Bedagai,
Tebing Tinggi dan Medan), Ramadhan Pohan
selalu men apat antusias. Bukan hanya dalam
d
penyambutan. Tetapi, juga munculnya para
sukarelawan. Para sukarelawan itu tergabung
dalam komunitas, dan sangat aktif dalam
melakukan kegiatan. Khususnya dalam
marketing politic, terkait mem erkenalkan figure
p
Ramadhan Pohan.
Y
ANG terdahulu
terbentuk adalah
komunitas Bang
Ramadhan Pohan
(Brapo) yang berdiri
sejak 20 Mei 2013.
‘’Launching kami
sederhana, tapi bertepatan
dengan hari Kebangkitan
Nasional. Mudah-mudahan
berkah,’’ kata Saiful Bahri
Batubara, pemrakarsa
komunitas ini.
Mereka sigap dalam
melakukan pemetaan pemilih.
Menghimpun data seperti kota
Medan dengan 2.121.841
pemilih, Deli Serdang
1.428.876, Serdang Bedagai
463.507 dan Tebing Tinggi
120.107. Ini adalah data
terakhir ketika Pilgubsu 2013.
Karena namanya Brapo,
tentu saja yang mena i
j d
target pemenangan dalam
pemilu legislatif bagi DPR RI
mendatang adalah Ramadhan
Pohan.
‘’Dia fenomenal,
muda, energik, santun dan
loyalitasnya terhadap partai
dan masyarakat sangat
tinggi,’’ tambah Naslim
Tembung.
Branding tidak hanya
sekadar corat-coret di mobil
atau dibawa keliling mondarmandir. Tetapi, melahirkan
sebuah brand, yang dengan
mudah diingat orang.
Dari mulai pemilihan warna,
simbul, garis, kemiringan
dan jenis huruf harus
NASLIM TEMBUNG
Komunitas BRAPO
mengesankan pribadi yang
di-branding sebagai sosok
fenomenal, cergas, dekat
dengan rakyat dan memiliki
nasionalisme yang tinggi.
Itu sebabnya, kata
Saiful, ia memilih Brapo;
Bang Ramadhan Pohan.
’’Kita sudah mengkajinya
dari beragam initial yang
diusulkan.’’
Ketika sudah ditemukan,
maka lantas mendesain logo
atau simbul. Ini penting, sebab
figure yang muncul harus
secara otomatis terwakili oleh
simbul dan logo itu.
‘’Ini harus konsisten,
dan sama sekali tidak boleh
berubah-ubah begitu dilaunching. Ketika sudah
diubah sekali saja, makna
branding itu sudah hilang,’’
katanya.
Ia mengingatkan, Brapo
adalah branding figur yang
sangat berbeda dengan