GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 49 / FEBRUARI 2014 | Page 22

dia mengunjungi Kabupaten Malang.  Untuk meminimalisasi konflik, Nurhayati bersikap low profile ketika turun ke dapil. Dia datang sendiri tanpa protokoler bahkan tanpa pengawal khusus. ‘’Polisi juga sampai bingung, ini Ketua Fraksi Demokrat kok duduk melantai di bawah bareng konstituen,’’ katanya sembari tertawa sebagaimana dikutip Jurnal Parlemen. Nurhayati mengaku beruntung karena keluarga mendukung aktivitasnya sebagai politisi. ’’Suami saya pengusaha di luar negeri, bukan politisi. Tapi mendukung saya selama tahu batas nilai-nilai,’’ kata istri Farid Assegaf ini. Bagaimana membagi waktu dengan keluarga?  ’’Saya selalu pulang malam. Jadi tidak sempat bertemu anak-anak. Tapi saat sarapan, harus ada waktu bersama,’’ katanya. Selarut apa pun pulang ke rumah, ia menyempatkan bertatap muka dengan anak-anaknya di pagi hari. Apalagi belakangan ia sedang menantikan kehadiran dua cucu lagi. ’’Cucu saya sebentar lagi empat,’’ katanya semringah. (jp/bik) Saksikan Warga Tionghoa Beternak SEBUAH desa di Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, masih sangat asri. Ini desa yang memiliki penduduk yang mayoritas adalah peternak dan warga Tionghoa. RamadhanPohan dan rombongan menuju ke lokasi tersebut, menjelang Imlek lalu. Di awal perjalanan Ramadhan dan rombongan tampak seperti biasa saja. Namun setelah mendekati lokasi, harus melewati jalan yang terletak tepat di samping landasan pacu Bandara Internasional Kuala Namu. ’’Ini benar jalannya. Aku takut tersasar,’’ ungkap Ramadhan dengan wajah cemas, Kamis (2/1). Untuk menuju desa tadi, juga harus melalui tiga penjagaan pos pengamanan bandara. Saat di pos penjagaan terakhir, ada sebuah gerbang besar dan tinggi yang tertutup dan dijaga oleh petugas pengaman bandara. Setelah salah satu anggota rombongan meminta izin pada petugas untuk melewati jalan tersebut, gerbang itu pun dibuka. Dan, alangkah