GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 48 / JANUARI 2014 | Page 22

Lintas Pemilu 2014 Ramadhan Pohan: Mandela Tokoh Kontekstual Patung perunggu mendiang Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela setinggi 9 meter diresmikan sebagai bagian dari Perayaan Hari Rekonsiliasi di Gedung Union, Pretoria, Afsel, Senin (16/12). FOTO. REUTERS WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan menilai mendiang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela sebagai tokoh yang kontekstual bagi Indonesia karena sosok Mandela merupakan pejuang inspiratif bagi bangsa di seluruh dunia.  ’’Nelson Mandela itu tokoh yang relevan dan kontekstual bagi Indonesia. Dia menginspirasi bangsa-bangsa di seluruh dunia, terutama si negara-negara berkembang,’’ kata Ramadhan di Jakarta, Jumat (6/12). Menurut dia, Mandela dapat menjadi suri tauladan bagi para pemimpin negara di dunia, khususnya Indonesia yang akan segera memilih pemimpin baru nasional. ’’Dalam membangun bangsa, Nelson Mandela menjadi contoh mengenai pentingnya pendekatan truth serentak dengan rekonsiliasi. Mandela meyakini bahwa kebenaran harus diungkap dan menjadi prasyarat bagi rekonsiliasi,’’ ujarnya. Ramadhan mengatakan, sosok Nelson Mandela dapat menjadi inspirasi bagi para calon pemimpin dan masyarakat di Indonesia untuk memperkuat ’’sense of nationality’’ (rasa kebangsaan) dalam menemukan jati diri untuk menjadi bangsa yang besar. ’’Syaratnya, semua pihak harus sepakat untuk tidak terjebak lagi 22 | GARDU ASPIRASI • JANUARI 2014 dalam kepentingan sesaat dan tidak mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama,’’ katanya. Hal lain yang perlu dicontoh dari sosok Mandela, menurut dia, adalah semangat perjuangan untuk persamaan hak dengan tetap memilih jalan damai.  ’’Mandela adalah saksi hidup tentang pentingnya keyakinan akan keberhasilan suatu perjuang­ n a meskipun keberhasilan perjuangan­ nya itu diperoleh pada saat dia sudah berumur senja,” tuturnya. ’’Ia juga selalu memilih jalan damai. Mengenai masa lampau yang kelam dalam sejarah bangsanya, Mandela menganjurkan forgive (memaafkan) dan forget (melupakan), yang berarti siap melupakan kekeliruan di masa lampau,’’ ucap Ramadhan menambahkan. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan bahwa Nelson Mandela meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis (5/12) waktu setempat, setelah sebelumnya mengalami sakit infeksi paru-paru. Mandela yang merupakan presiden kulit hitam pertama dan ikon antiapartheid di negara itu dikenang sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara, dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi. (*) SBY Tunjuk Kuasa Hukum BANYAKNYA pemberitaan menyudutkan yang ditujukan ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), rupanya tak serta menjadikan suami dari Ani Yudhoyono diam begitu saja. Demi mencegah ada fitnah-fitnah yang kemungkinan terjadi lagi, SBY resmi menunjuk kuasa hukum yakni Palmer Situmorang untuk bisa meng-counter banyaknya pemberitaan miring. Dari itu, Wakil Sekertaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan menuturkan, langkah SBY ini memang dinilai positif. Sebab, kata pria yang akrab disapa Rampo ini, penunjukan itu lebih kepada fungsi advokasi, tidak serta merta melihat dari fungsi hukumnya belaka. ’’Jadi misalnya kalau ada informasi ataupun, kalimat-kalimat atau hal-hal yang tidak benar itu kan harus direspon. Karena segala sesuatu kebohongan itu langsung terus-menerus tanpa bantahan, maka orang akan menganggap yang bohong itu yang benar,’’ ujar Rampo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (20/12). Ketika ditanyakan, SBY diketahui sudah memiliki Juru bicara (Jubir) kepresidenan yakni Julian Aldrin Pasha, wakil ketua Komisi I DPR RI itu pun mengatakan, fungsi jubir kepresidenan serta merta hanya untuk menanggapi yang berkaitan dengan konteks kenegaraan kepemerintahan. ’’Tapi kalau misalkan Bang Palmer Situmorang (pengacara SBY) ini kan bisa jadi lebih santai, lebih rileks, dialognya lebih tercapai,’’ jelasnya. Sekadar informasi, ketika berpidato dalam HUT LKBN Antara, SBY mengaku bisa menerima semua kritikan terkait kebijakan selama sembilan tahun menjadi presiden. Menurut SBY, kritikan itu terkadang membawa manfaat. Mengecam, menghujat, mencemooh juga hak setiap orang. Nam [