GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 47 / DESEMBER 2013 | страница 4

LAPORAN UTAMA 6 Langkah untuk Australia 1. Akan menugasi Menlu atau utusan khusus untuk mendiskusikan secara mendalam, serius termasuk isu-isu yang sensitif termasuk hubungan bilateral Indonesia-Australia pasca penyadapan. Bagi Presiden SBY ini merupakan prasyarat rumusan protokol kerja sama bilateral yang diusulkan dan sudah disetujui oleh PM Australia. 2. Setelah terjadi mutual understanding dan mutual agreement kedua belah pihak dilanjuti pembahasan kode protokol dan etike kedua negara. 3. SBY akan memeriksa sendiri kode protokol dan etik itu pasca penyadapan yang lalu. 4. Setelah protokol dan kode etik itu disahkan, SBY ingin pengesahannya dilakukan di hadapan kepala pemerintahan. 5. Tugas kedua negara, membuktikan kedua kode etik itu untuk dijalankan, oleh karena itu dilakukan observasi dan evaluasi. 6. Langkah terakhir yang diperlukan dan diusulkan adalah, setelah kedua negara utamanya Indonesia memiliki kepercayaan dan kemudian protokol dan kode etik itu benar-benar dijalankan, maka SBY berpandanganan kerja sama bilateral yang nyata-nyata membawa manfaat bersama bisa dilanjutkan. Termasuk kerja sama militer dan kepolisian kedua negara. (*) 4| belum ada kata permintaan maaf. ’’Saya kecewa dan protes keras kepada Amerika Serikat dan Australia,’’ kata Ramadhan Pohan, yang juga wakil ketua Komisi I DPR RI, Kamis (7/11). Dia menyebut, dua negara itu –khususnya Australia yang berbatasan langsung--, telah menjalin hubungan sangat baik dengan Indonesia. Ini bukan sekadar penyadapan atau perang intelijen. Tetapi, pelanggaran dibuat oleh negara yang selama ini mengaku sahabat. Menyadap, berarti Australia tak menunjukkan sikap bersahabat. Ramadhan mengingatkan, ada Konvensi Vienna soal kode etik yang jadi hukum internasional bahwa kedutaan punya fungsi mulia untuk mendorong kepentingan nasional. Sedangkan penyadapan adalah pekerjaan hina. ’’Kita memerlukan mitra, bukan pendusta apalagi penista,’’ tegasnya. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiyantoro juga mengambil sikap tegas. Kerja sama militer dengan Australia dihentikan hingga ada kebijakan baru dari pemerintah terkait masalah penyadapan. ’’Kita stop tukar menukar data dan info intelijen. Kita stop juga latihan bersama Kopassus yang ada di Lembang. Dari Darwin, kita tarik pesawat F16 dan Hercules,’’ katanya. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mengatakan, khusus mengenai Australia, pemerintah ingin menggarisbawahi bahwa parlemen satu suara bersama dengan pemerintah dalam menanggapi isu penyadapan. Disadap, bagi hubungan internasional, memang terasa menyesakkan. Apalagi pada dilaku