Kritik Jokowi Beri Izin Renovasi Kedubes AS
Celah AS Lakukan Penyadapan
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Ramadhan Pohan mengkritik keputusan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memberikan izin pembangunan dan
renovasi gedung Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta.
M
ENURUT politisi
Partai Demokrat itu,
pemberian izin tersebut
membuka celah bagi AS
untuk melakukan aksi
penyadapan.
’’Izin pembangunan kedubes itu
kan dari Jokowi. Kalau benar, itu
berarti memberikan lampu hijau untuk
disadap,’’ katanya seusai diskusi di
Cikini, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Menurut Pohan, kewenangan untuk
memberikan izin pembangunan dan
renovasi berada pada Pemprov DKI
Jakarta. Ia pun menambahkan, tidak
ada yang tahu maksud dan tujuan
pembangunan dan renovasi gedung
tersebut. Menurutnya, tempat tersebut
bisa saja digunakan untuk melakukan
kegiatan spionase.
Terkait soal penyadapan yang
dilakukan AS, Pohan menyatakan hal
itu tidak dapat dibenarkan sekaligus
tidak sepatutnya dilakukan negara
sahabat. Sebagai anggota komisi yang
membawahi persoalan pertahanan,
hubungan luar negeri, dan informasi, ia
Demo melolak
renovasi Kedutaan
Amerika di Jakarta,
Selasa (8/1/2013).
FOTO: IST
6|
GARDU ASPIRASI • NOVEMBER 2013
Rencana renovasi Kedutaan Besar Amerika di Jakarta. FOTO: IST
berencana meminta keterangan Menteri
Luar Negeri Marty Natalegawa saat
rapat kerja dengan Kemenlu saat reses
berakhir.
’’Bagaimana bisa kedaulatan sebuah
negara, termasuk isi di dalamnya,
ditabrak oleh negara lain. Kita tidak bisa
tinggal diam. Kalau diam itu salah,’’
ujarnya.
Ia menuturkan, kementerian dan
lembaga negara seharusnya meminta
Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
memperkuat sistem keamanan
informasinya.
Menurutnya, penggunaan jasa
Lemsaneg belum diberdayakan
secara optimal. ’’Lemsaneg kan jago
tuh menangani masalah-masalah
begituan,’’ tandasnya.
Seperti diwartakan, Kedubes AS
di Jakarta masuk dalam daftar 90
pos yang disebut memiliki fasilitas
penyadapan. Informasi ini berdasarkan
keterangan mantan analis Badan
Keamanan Nasional (NSA) Amerika
Edward Snowden. Bangkok, Kuala
Lumpur, dan Yangon adalah lokasi lain
di Asia yang disebut dalam daftar itu
sebagai pos penyadapan Amerika.
(kompas.com)