APBN 2014 Disahkan
Ketat, Tetapi Tetap Optimistis
Wakil Ketua komisi I
DPR RI Drs Ramadhan
Pohan MIS mengikuti
rapat paripurna
masa persidangan 1
tahun 2013-2014
dengan agenda rapat
pengesahan Anggaran
dan Belanja Negara
(2014) sebesar Rp
1.842,2 triliun, Jumat
(25/10). FOTO: SUKANDAR
DPR RI menggelar rapat paripurna penutupan masa persidangan I tahun
2013-2014. Agenda rapat Jumat (25/10) itu cukup penting yakni
pengesahan Anggaran dan Belanja Negara (2014) sebesar Rp 1.842,2
triliun.
M
ESKI anggaran sudah
selesai dibahas di
tingkat dua, tetapi tetap
perlu diketok palu pada
paripurna. Sidang itu
sempat tertunda selama satu jam,
karena anggota dewan yang hadir tidak
memenuhi kuorum yakni 2/3 persen
dari 560.
Saat dibuka pukul 09.30 WIB,
oleh Ketua DPR Marzuki Alie, hanya
sekitar 100 orang yang hadir dalam
ruang rapat yang terletak di gedung
Nusantara II itu. Untuk memenuhi
kuorum, rapat minimal harus dihadiri
281 anggota dewan.
Sebelum siding, Marzuki Alie dengan
nada tinggi mengimbau ketua Fraksi
agar mengumpulkan anggotanya untuk
hadir dalam ruang rapat. Menurut dia,
Pertumbuhan 6,0 %
ekonomi
Laju inflasi
5,5 %
Nilai tukar
rupiah
Rp 10.500
per dolar AS
agenda rapat sangat penting, yakni
pengesahan APBN 2014 dan harus
mendapat pengesahan dari mayoritas
anggota.
‘’Saya minta pada seluruh ketua
fraksi agar menghadirkan pernah
disahkan kalau tidak kuorum,’’ kata
Marzuki.
Ia tidak mau melihat lembaga yang
dipimpinnya tercoreng karena banyak
anggota yang tidak hadir. ‘’Tentu
akan menambah buruk wajah DPR,’’
katanya.
Akhirnya rapat dapat dimulai satu
jam kemudian. Palu siding diserahkan
pada Wakil Ketua DPR Sohibul Imam.
Politisi PKS ini mempersilakan Ketua
Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit
untuk membacakan laporannya. Tentu
saja tentang hasil pembahasan APBN
2014 yang telah dibahas empat panitia
kerja (panja).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs
Ramadhan Pohan MIS ikut hadir di
sana, sebelum meninggalkan lokasi
karena diundang KPK sebagai saksi
dalam perkara mantan Ketua Umum
Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam APBN 2014 ini, beberapa
besaran indikator ditetapkan sebagai
asumsi dalam perencanaan anggaran.
Pertumbuhan ekonomi disepakati 6,0
persen, laju inflasi 5,5 persen, nilai
tukar rupiah Rp 10.500 per dolar, serta
NOVEMBER 2013 • GARDU ASPIRASI |
21