GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 46 / NOVEMBER 2013 | Page 22

tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar 5,5 persen. Kemudian, harga ICP minyak 105 dolar per barel, lifting minyak 870 ribu barel per hari, serta lifting gas 1240 barel per hari. Secara menyeluruh, dapat digambarkan bahwa pemerintah mengetatkan APBN 2014 guna mengurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan. Karenanya, ekspansi tidak dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu anggaran yang ditekan adalah ekspansi anggaran pembangunan infrastruktur. Anggaran infrastruktur sebesar Rp 188,7 triliun. Jumlah ini berarti hanya naik 4,4 persen dibanding dengan APBN Perubahan 2013. Bahkan, jika memperhitungkan inflasi 5,5 persen tadi, maka secara riil anggaran infrastruktur turun. Padahal, penerimaan negara ditargetkan bertambah Rp 165 triliun dari Rp 1.502 triliun pada APBN-P 2013, menjadi Rp 1.667 triliun pada APBN 2014.. Sedangkan utang neto Rp 175 triliun. Memang, sebagaimana diakui oleh Menkeu M Chatib Basri, prioritas pemerintah pada 2014 adalah membuat stabil perekonomian domestik. Hal itu menjadi pilihan kebijakan setelah mendapati defisit transaksi berjalan pada triwulan II tahun 2013 mencapai 93 miliar dolar AS, atau 4,4 persen dari PDB (produk domestik bruto). Besarnya defisit berjalan menjadi persoalan utama pada tahun 2013, karena berkomplikasi luas ke perekonomian nasional. Belum lagi anjloknya nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 11.400 per dolar, yang merupakan pelemahan rupiah terparah dalam empat tahun terakhir. Namun Menkeu Chatib masih optimistis. Menurut dia, seluruh asumsi mikro APBN 2014, khususnya pertumbuhan sebesar 6 persen sudah mempertimbangan kondisi perekomian global yang diperkirakan masih bergejolak tahun depan. (bik) 22 | GARDU ASPIRASI • NOVEMBER 2013 Ramadhan Pohan Klaim Andi-Marzuki Tidak Terlibat Politik Uang WAKIL Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengklaim kubu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tidak terlibat politik uang dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. ’’Memang pada putaran terakhir kubu Andi Mallarangeng suaranya `merapat` ke Marzuki Alie, tetapi pertemuan itu terjadi saya ada di sana dan saya bersumpah tidak ada politik uang saat itu, tidak ada janjijanji uang baik Pak Marzuki maupun Pak Andi ke kubu Andi Mallarangeng, tidak ada janji iming-iming, pemberian uang juga tidak ada disitu karena saya ada di sana,’’ kata Ramadhan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jakarta, Jumat (25/10). Ramadhan menjadi saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah berkaitan dengan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang, Bogor dan proyek-proyek lain dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. ’’Pertanyaan tadi seputar kongres di Bandung, apakah ada pengetahuan saya tentang `money politic` di Kongres Bandung, yang kedua seputar tersangka Anas di Hambalang,’’ tambah Ramadhan. Anggota Komisi I DPR RI tersebut menjadi juru bicara tim Andi Mallarangeng saat kongres. ’’Saya banyak menjawab untuk Andi Mallarangeng, tetapi yang menyangkut kubu Marzukli Alie dan Pak Anas Urbaningrum, saya terus terang tidak tahu apa yang dilakukan oleh tim Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie,’’ jelas Ramadhan. Ia mengaku hanya menyampaikan opini kepada publik untuk ’’memasarkan’’ Andi dan menjadi juru bicara kepada media massa. Selanjutnya pasca Anas terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, ia mengaku partai itu melakukan rekonsiliasi. (antaranews.com) Press Statement TADI (25/10) saya empat jam di ruang penyidik KPK dan dimintai keterangan. Alhamdulillah semua  lancar. Ada 2 hal pertanyaan: Hambalang dan Kongres PD. Hambalang hanya ditanya  semenit.  Soalnya, saya bahkan tahu nama Hambalang dari media massa. Saya juga tak pernah di Komisi X DPR RI yang menangani pembahasan Hambalang. Saya kan di Komisi I bidang TNI, Luar Negeri, Kominfo.   Sedangkan soal Kongres, saya nyatakan saya tidak pernah mendengar, melihat, mengetahui ada money politics dan kongkalikong dilakukan kubu Anas Urbaningrum, Marzuki Alie, dan Andi Mallarangeng.   Saya panjang bicara Demokrat, kongres, peran, fungsi saya di PD sebagai wasekjen maupun jubir media massa dan opini publik Tim Andi Mallarangeng. Tadi di pemeriksaan tetap ada istirahat dan Jumatan, makan siang, shalat Ashar dan rehat. Saya sampai dua kali menamatkan bacaan majalah KPK Integrito, di sela-sela rehat panjang. Kita harus dukung KPK tuntaskan semua kasus yang ditanganinya. Saya sebagai pejabat negara sama sikapnya dengan LSM Anti Korupsi, media massa dan seluruh elemen bangsa yang mencintai Indonesia bersih dan sejahtera jauh dari korupsi.  Okey, terimakasih atas dukungan dan doa semua!!!