tingkat bunga SPN 3 bulan sebesar
5,5 persen.
Kemudian, harga ICP minyak
105 dolar per barel, lifting minyak
870 ribu barel per hari, serta lifting
gas 1240 barel per hari.
Secara menyeluruh, dapat
digambarkan bahwa pemerintah
mengetatkan APBN 2014 guna
mengurangi tekanan pada defisit
transaksi berjalan. Karenanya,
ekspansi tidak dapat dilakukan
untuk mengoptimalkan pertumbuhan
ekonomi.
Salah satu anggaran yang
ditekan adalah ekspansi anggaran
pembangunan infrastruktur. Anggaran
infrastruktur sebesar Rp 188,7
triliun. Jumlah ini berarti hanya naik
4,4 persen dibanding dengan APBN
Perubahan 2013. Bahkan, jika
memperhitungkan inflasi 5,5 persen
tadi, maka secara riil anggaran
infrastruktur turun.
Padahal, penerimaan negara
ditargetkan bertambah Rp 165 triliun
dari Rp 1.502 triliun pada APBN-P
2013, menjadi Rp 1.667 triliun pada
APBN 2014.. Sedangkan utang neto
Rp 175 triliun.
Memang, sebagaimana diakui
oleh Menkeu M Chatib Basri,
prioritas pemerintah pada 2014
adalah membuat stabil perekonomian
domestik. Hal itu menjadi pilihan
kebijakan setelah mendapati defisit
transaksi berjalan pada triwulan II
tahun 2013 mencapai 93 miliar
dolar AS, atau 4,4 persen dari PDB
(produk domestik bruto).
Besarnya defisit berjalan menjadi
persoalan utama pada tahun 2013,
karena berkomplikasi luas ke
perekonomian nasional. Belum lagi
anjloknya nilai tukar rupiah yang
mencapai Rp 11.400 per dolar,
yang merupakan pelemahan rupiah
terparah dalam empat tahun terakhir.
Namun Menkeu Chatib masih
optimistis. Menurut dia, seluruh
asumsi mikro APBN 2014,
khususnya pertumbuhan sebesar
6 persen sudah mempertimbangan
kondisi perekomian global yang
diperkirakan masih bergejolak tahun
depan. (bik)
22 |
GARDU ASPIRASI • NOVEMBER 2013
Ramadhan Pohan
Klaim Andi-Marzuki
Tidak Terlibat
Politik Uang
WAKIL Sekretaris Jenderal DPP
Partai Demokrat Ramadhan Pohan
mengklaim kubu mantan Menteri
Pemuda dan Olahraga Andi Alifian
Mallarangeng dan ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tidak
terlibat politik uang dalam Kongres
Partai Demokrat 2010 di Bandung.
’’Memang pada putaran terakhir
kubu Andi Mallarangeng suaranya
`merapat` ke Marzuki Alie, tetapi
pertemuan itu terjadi saya ada di
sana dan saya bersumpah tidak ada
politik uang saat itu, tidak ada janjijanji uang baik Pak Marzuki maupun
Pak Andi ke kubu Andi Mallarangeng,
tidak ada janji iming-iming, pemberian
uang juga tidak ada disitu karena saya
ada di sana,’’ kata Ramadhan seusai
menjalani pemeriksaan di gedung
KPK Jakarta, Jumat (25/10).
Ramadhan menjadi saksi dalam
kasus dugaan penerimaan hadiah
berkaitan dengan pembangunan
Pusat Pendidikan, Pelatihan dan
Sekolah (P3SON) di Hambalang,
Bogor dan proyek-proyek lain dengan
tersangka mantan Ketua Umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum.
’’Pertanyaan tadi seputar
kongres di Bandung, apakah ada
pengetahuan saya tentang `money
politic` di Kongres Bandung, yang
kedua seputar tersangka Anas di
Hambalang,’’ tambah Ramadhan.
Anggota Komisi I DPR RI
tersebut menjadi juru bicara tim Andi
Mallarangeng saat kongres.
’’Saya banyak menjawab untuk
Andi Mallarangeng, tetapi yang
menyangkut kubu Marzukli Alie dan
Pak Anas Urbaningrum, saya terus
terang tidak tahu apa yang dilakukan
oleh tim Anas Urbaningrum dan
Marzuki Alie,’’ jelas Ramadhan.
Ia mengaku hanya menyampaikan
opini kepada publik untuk
’’memasarkan’’ Andi dan menjadi juru
bicara kepada media massa.
Selanjutnya pasca Anas terpilih
sebagai ketua umum Partai
Demokrat, ia mengaku partai itu
melakukan rekonsiliasi.
(antaranews.com)
Press Statement
TADI (25/10) saya empat jam di ruang penyidik KPK dan dimintai keterangan.
Alhamdulillah semua lancar.
Ada 2 hal pertanyaan: Hambalang dan Kongres PD. Hambalang hanya
ditanya semenit. Soalnya, saya bahkan tahu nama Hambalang dari media
massa. Saya juga tak pernah di Komisi X DPR RI yang menangani pembahasan
Hambalang. Saya kan di Komisi I bidang TNI, Luar Negeri, Kominfo.
Sedangkan soal Kongres, saya nyatakan saya tidak pernah mendengar,
melihat, mengetahui ada money politics dan kongkalikong dilakukan kubu Anas
Urbaningrum, Marzuki Alie, dan Andi Mallarangeng.
Saya panjang bicara Demokrat, kongres, peran, fungsi saya di PD sebagai
wasekjen maupun jubir media massa dan opini publik Tim Andi Mallarangeng.
Tadi di pemeriksaan tetap ada istirahat dan Jumatan, makan siang, shalat Ashar
dan rehat. Saya sampai dua kali menamatkan bacaan majalah KPK Integrito, di
sela-sela rehat panjang.
Kita harus dukung KPK tuntaskan semua kasus yang ditanganinya. Saya
sebagai pejabat negara sama sikapnya dengan LSM Anti Korupsi, media massa
dan seluruh elemen bangsa yang mencintai Indonesia bersih dan sejahtera jauh
dari korupsi. Okey, terimakasih atas dukungan dan doa semua!!!