GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 44 / SEPTEMBER 2013 | Page 22

varia komisi i Moeldoko, Panglima TNI yang Baru Jaga Netralitas Prajurit EPUTUSAN itu sekaligus menyetujui pemberhentian Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Presiden juga melantik Letjen TNI Budiman sebagai KASAD yang baru. Sebelumnya, DPR menyetujui calon tunggal panglima itu dalam rapat paripurna. ’’Apakah pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan pengangkatan Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI dapat disetujui?’’ tanya Pimpinan Sidang Priyo Budi Santoso (F-Golkar) pada semua Anggota Dewan yang hadir. Spontan, semua peserta sidang berteriak ’’Setuju.’’ ’’Baik, dengan demikian saya ketok palu sebagai persetujuan ini sah,’’ ujar Priyo. Priyo pun menyampaikan, untuk selanjutnya pimpinan dewan langsung akan melayangkan surat kepada presiden atas hasil keputusan sidang paripurna itu. Jenderal Moeldoko adalah lulusan Akabri 1981 yang memiliki prestasi gemilang. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957). Ia meloncat menjadi panglima TNI setelah hanya sekitar tiga bulan menjabat sebagai kepala staf Angkatan Darat (sejak 20 Mei 2013). Ini periode terpendek sebagai KASAD dalam sejarah militer di Indonesia. Pengangkatannya terjadi dalam waktu yang strategis, ketika Indonesia akan menggelar pemilu tahun depan. Berkaitan dengan hal itu, ia menegaskan, dirinya akan membawa militer bersikap netral dalam pemilu 2014. Namun, ia juga meminta pihak mana pun agar tidak menarik-narik militer ke arah politik. ’’Seluruh prajurit dalam pesta demokrasi memberikan kontribusi terbaik dan ada pada posisi sangat netral, tidak hanya netral,’’ ujar Moeldoko di Kompleks Parleme n Senayan. Jenderal TNI Moeldoko dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi panglima TNI, Jumat (30/8) setelah DPR RI menyetujuinya dalam rapat paripurna, Selasa (27/8). K Wakil Ketua komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS bersama Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko saling setuju dalam peningkatan profesionalisme TNI melalui Pengembangan SDM, Alutista dan kesejahteraan Prajurit TNI. FOTO: SUKANDAR ‘’Beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa, dan sosok yang profesional. Saya percaya TNI akan lebih baik,’’ kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS di sela menghadiri paripurna. Tekad Moeldoko memang sudah bulat. Jenderal yang dikenal tegas itu, ingin konsen melanjutkan program kerja di lingkungan TNI ketimbang berpikir soal politik. Di antaranya, modernisasi alutsista, menjaga disiplin personil, dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin (F PDIP) mengata­kan, Jenderal Moeldoko harus mem­­­­­­ perhatikan sejumlah item alutsista TNI yang bakal segera didatangkan dari luar negeri. ’’Kita akan membeli perlengkapan militer canggih: peluru kendali dari Prancis, pesawat Sukhoi dari Rusia, kapal selam Korea, dan helikopter Apache asal Amerika Serikat. Prajurit TNI harus menguasai teknis peng­ guna­ nnya, skenarionya untuk perang, dan a integrasinya dengan tiga matra yang ada,’’ kata politisi berlatar belakang tentara ini. Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Agus Gumiwang Kartasasmita (F Golkar) mendorong agar alokasi anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan pada RAPBN 2014 sebesar Rp 83,4 triliun, diarahkan untuk melanjutkan proses modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Menurut Agus, pada dasarnya setiap mitra kerja Komisi I belum memiliki alokasi anggaran yang ideal. ‘’Upaya pemerintah melakukan peningkatan anggaran di Kemhan termasuk di dalamnya untuk TNI itu dilakukan secara bertahap dalam rangka peningkatan pertahanan negara dan modernisasi alutsista TNI,’’ ucap Agus, Senin (19/8). Moeldoko menyampaikan visi dan misinya saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR RI, Rabu (21/8). Dalam paparannya, Moeldoko 22 GARASI • SEPTEMBER 2013