Merasakan Kesejukan Dolok Merawan
Setelah sebelumnya sempat tertunda, akhirnya Wakil Ketua DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS memenuhi undangan masyarakat desa di kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai.
ERTEMUAN yang awalnya direncanakan Selasa (20/08) harus diundur hingga Jum’at (23/08) karena aktivitas yang masih berlangsung di Jakarta. Meskipun pertemuan diundur, animo masyarakat untuk menghadiri masih sangat tinggi. Mereka terlihat masih sabar menunggu kedatangan Ramadhan. Ramadhan Pohan dan tim sebenarnya sudah berangkat lebih awal agar tiba di lokasi lebih cepat, tetapi kemacetan jalan yang parah membuat perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh selama 2 jam itu terhambat hingga 6 jam. ’’Saya mohon maaf atas keterlambatan saya, di perjalanan banyak truk yang kecelakaan dan membuat kemacetan. Padahal kita sudah berangkat jam 6 pagi dari Medan,’’ ucap Ramadhan di saat membuka pertemuan yang dilaksanakan di rumah M. Hasrul. ’’Sebelum sampai, tadinya saya sudah capek karena terkena macet yang panjang. Namun melihat keasrian desa ini dan udaranya yang masih segar, semua capek saya seperti hilang tiba-tiba,’’ tambah Ramadhan. Kondisi desa di Kecamatan Dolok Merawan ini memang sangat sejuk, serta pemandangannya juga masih hijau. Ramadhan mengawali pertemuan tersebut dengan pemaparan secara singkat mengenai profil dirinya dan kegiatan yang sudah dilakukannya selama setahun di Sumatera Utara. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan dialog antara Ramadhan dan masyarakat. Pujiono, yang menjabat sebagai lurah merasa tertarik mengenai Rukun Perubahan
P
Ramadhan Pohan memenuhi undangan warga Dolok Merawan untuk bersilaturahmi disertai dialog bersama, di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatra Utara. FOTO: RIZKY ASHARI BATUBARA / REZA FAHLEVY
dan menanyakan apa yang dimaksud dengan Rukun Perubahan. ‘’Rukun Perubahan itu bang merupakan konsep yang saya cetuskan untuk melakukan perubahan. Menurut saya, kelima hal yang termasuk di dalam Rukun Perubahan kalau benar-benar dijalankan maka perubahan pasti akan tercipta. Rukun Perubahan juga sebutan untuk tim kita Pak,’’ jelas Ramadhan. ’’Desa ini sering mendukung politisi yang akan maju, entah untuk DPRD atau Gubernur. Tapi seringkali politisi yang kami usung itu ternyata malah lupa kepada kami dan tidak pernah mau mengurusi permasalahan kami,’’ ujar Sukadi di selasela dialog. Menanggapi hal tersebut Ramadhan menyampaikan bahwa rakyat berhak untuk memilih calon yang akan menjadi wakilnya di dalam pemerintahan. ‘’Dan, kalau ternyata wakil tersebut justru ingkar terhadap janjinya silakan untuk tidak memilih calon tersebut di dalam pemilihan selanjutnya,’’ katanya. Namun Ramadhan menambahkan, bukan berarti karena hal tersebut masyarakat
lantas pesimistis dan malah memilih tidak mempergunakan hak pilihnya. ’’Yang terpenting Bapak dan Ibu harus benar-benar cermat di dalam memilih calonnya,’’ ucapnya. Permasalahan lain yang sempat dibahas di dalam dialog tersebut adalah RUU Desa yang tidak kunjung untuk disahkan. Sukadi menyampaikan, UU ini sebenarnya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan aparatur desa tetapi kenyataannya hingga saat ini RUU ini tidak kunjung disahkan menjadi undang-undang. Selesai berdialog Ramadhan dan tim disuguhkan hidangan oleh M. Hasrul dan keluarga. Sebelum meninggalkan tempat Ramadhan tidak lupa memberikan kenang-kenangan kepada lurah dan tokoh masyarakat setempat serta sebuah bola kaki untuk tim sepakbola desa ’’Meskipun lapangannya masih harus minjam di Kabupaten Simalungun, tetapi setidaknya bola kakinya sudah punya sendiri dari Ramadhan Pohan,’’ ujar Sukadi sewaktu menerima kenang-kenangan tersebut. (adelita)
GARASI • SEPTEMBER 2013
21