GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 44 / SEPTEMBER 2013 | Page 16

laporan KHUSUS AS-Indonesia Makin Erat Kunjungan Bersejarah Kongres AS Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik Edward R Royce, Wakil Komisi 1 DPR RI Ramadhan Pohan (tengah), Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat David Cicilline (kanan) dalam kunjungan anggota Kongre s Amerika ke Gedung DPR RI Senayan, Senin (19/8). FOTO: SUKANDAR A 16 Inilah kunjungan bersejarah. Ketika Congressman Amerika Serikat yang membidangi luar negeri, bertemu dengan Komisi I DPR RI yang juga menangani bidang yang sama. Najib (F-PAN), Yoris Raweyai (F-PG), dan Husnan Bey Fananie (F-PPP). Pertemuan itu terjadi bukan hanya karena platform kerjasama komprehensif (comprehensive partnerships) yang disepakati antara RI dan Amerika Serikat (AS). Tetapi, juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki posisi yang penting di mata negara Paman Sam ini. ‘’Kita harapkan akan ada pertemuan selanjutnya yang lebih sering antara kita,’’ kata Ramadhan Pohan, saat memberikan komentarnya pada pertemuan dua delegasi. Hubungan kedua negara, kata dia, sering DALAH Edward R Royce (dari partai Republik yang mewakili distrik 39 California) dan David Cicilline (Deomkrat-Rhode Island) yang menjadi tamu istimewa sore itu, Senin (19/8). Lebih lagi, Royce adalah pejabat ketua Komite Luar Negeri, sejak Januari 2013. Pada level ini pertemuan belum pernah terjadi. Delegasi Indonesia sendiri, antara lain tampak Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq (F-PKS), Waket Komisi I Agus Gumiwang Kartasasmita (F-PG) dan Ramadhan Pohan (F-PD) serta beberapa anggota seperti M GARASI • SEPTEMBER 2013 guncang karena ketidaksamaan persepsi. ‘’Di Indonesia, media bisa mengangkat sebuah komentar dari LSM di AS dan kemudian menimbulkan reaksi. Sebaliknya, AS juga demikian, bereaksi berlebihan misalnya hanya dalam menanggapi komentar Abu Bakar Basyir,’’ katanya. Karenanya, kata dia, hubungan atau komunikasi antarparlemen RI dan Amerika Serikat menjadi lebih penting lebih diintensifkan. ‘’Orang-orang baik seperti kita ini, yang harus sering bertemu,’’ katanya. Royce dan Cicilline tampak manggutmanggut, tanda setuju dengan pendapat Ramadhan. Pertemuan pun berlangsung lebih akrab, walau isu yang dibahas menyangkut hal penting dan sensitif. Delegasi Indonesia menyinggung seperti penempatan 2.500 marinir AS di Australia.