Fotografer Hebat Jul. 2014 | Page 40

2. Dengan tetap melihat dari depan lensa, gerakan kontraksi lensa zoom, secara berlahan untuk melihat permukaan elemen lensa bagian elemen kedua dan seterusnya, sepanjang masih terjangkau oleh kemampuan mata kita. Ini merupakan cara sederhana dan merupakan cara paling mudah. 3. Sekarang giliran bagian belakang lensa, dan jangan lupa untuk memutar ring diafragma pada posisi maksimal (f/stop terkecil), atau cari tuas diafragma, dan buka diafragma pada posisi maksimal, supaya cahaya dapat masuk menerangi seluruh permukaan lensa. 4. Dengan bukaan diafragma terbuka lebar, atau dengan tetap memegang tuas diafragma dalam keadaan terbuka lebar, gerakan kontraksi zoom secara berlahan untuk melihat permukaan elemen lensa bagian elemen paling belakang dan seterusnya kearah elemen lensa bagian depan, sepanjang masih terjangkau oleh kemampuan mata kita. Cara ini butuh sedikit kecermatan, karena gerakan zoom yang terlalu cepat akan membuat fokus bergerak terlalu cepat sehingga tidak sempat terlihat oleh mata kita. Jadi lakukan secara berlahan supaya permukaan elemen lensa bagian dalam mendapatkan fokusnya satu persatu dan permukaannya dapat diamati secara cermat. 5. Terakhir, lakukan pengamatan pada seluruh body lensa, dan lakukan testing dengan menggunakan kamera, apakah ada keanehan atau anomali pada pengoperasiannya. Jika semua proses tersebut 40