pinjaman komersial. Produk CGA yang
dihasilkan pabrik Tayan ini akan diekspor
ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta
dijual untuk pasar domestik Indonesia.
Produk CGA yang diproduksi PT ICA
akan diaplikasikan untuk memproduksi
bahan pendukung komponen fungsional
dan komponen elektronik, di antaranya
refractories, abrasives, produk bangunan,
Integrated Circuit (IC), bahan untuk LCD
screen dan lain-lain. Dengan kesuksesan
ini, Antam dapat menjadi pelopor bagi
tumbuhnya smelter tambang berikutnya.
Bagi Antam, proyek CGA sebenarnya
bukan merupakan satu-satunya proyek
smelter. Masih ada beberapa proyek
pengolahan dan pemurnian komoditi
tambang unggulan, yakni nikel, bauksit
dan emas. Perseroan saat ini juga
sedang membangun pabrik pengolahan
bauksit menjadi Smelter Grade Alumina
(SGA) dengan kapasitas 1,2 juta ton per
tahun. Uji coba proyek yang kepemilikan
sahamnya 100 persen oleh Antam, akan
dilakukan pada 2016.
Kemudian ada juga proyek sponge
iron yang ada di Kalimantan Selatan,
kerjasama dengan PT Krakatau Steel.
Proyek ini sudah beroperasi dengan
kapasitas 315.000 ton sponge iron per
tahun. Ada juga proyek pengolahan bijih
nikel menjadi ferronikel dengan kapasitas
27.000 TNi per tahun. Lalu proyek
perluasan pabrik feronikel di Pomalaa,
Sulawesi Tenggara dan proyek fero nikel
kadar rendah di Mandiodo. Dengan
demikian dapat dikatakan, perseroan plat
merah ini merupakan ujung tombak dari
pengembangan smelter nasional.
Menteri Jero Wacik
ini telah melakukan survei lapangan. Direncanakan pada
2017 sudah mulai produksi. Untuk memenuhi kebutuhan
produksi alumina 2 juta ton, bahan baku bauksit yang
disiapkan sebesar 6 juta ton. Karena dari 3 juta ton bauksit
tercuci, menghasilkan 1 juta ton alumina. Untuk jangka
panjang, Harita Group sudah menyiapkan smelter untuk
kapasitas 4 juta ton alumina atau kebutuhan bahan baku
abuskit 12 juta ton per tahun.
Ada juga smelter milik PT Indoffero yang memproduksi
1 juta ton pig iron atau besi kasar per tahun. Besi kasar
yang dihasilkan pabrik ini berasal dari sejenis tanah yang
mengandung unsur besi. Selain memproduksi pig iron,
Indoffero memproduksi nikel pig iron sebanyak 250 ribu
ton per tahun. Semua bahan baku berasal dari Sulawesi.
Beberapa perusahaan Smelter
Selain Antam, masih ada beberapa
perusahaan yang mendapat rapor biru
dari Kementerian ESDM. Perusahaanperusahaan tersebut telah mencatat
kemajuan berarti dalam pengembangan
smelter. Sebut saja PT Cita Mineral
Investindo Tbk yang sedang membangun
pabrik pengolahan bauksit di Kendawan,
Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Perusahaan ini sudah melaksanakan
kegiatan peletakan batu pertama pada 18
Juli 2013. Beberapa waktu lalu, perusahaan
NOVEMBER 2013
l EQUIPMENT INDONESIA
47