Equipment November 2013 | Page 48

panorama Banyak proposal smelter yang masuk ke meja Dirjen Minerba, tetapi ternyata sebagian besar hanya akal-akalan pengusaha untuk mendapatkan ijin ekspor. Pembuatan nikel ini dilakukan dengan cara mencampur tanah liat dengan kapur, kemudian dikelola dengan teknologi dan dibakar, sehingga menghasilkan nikel. Pig iron yang dihasilkan kemudian diekspor ke Brazil, Taiwan, Jepang Turki, India, Korea Selatan dan China, dengan akspor terbesar ke Taiwan. Kemudian Titan Mining, salah satu perusahaan tambang nikel ini juga sedang menggarap pabrik smelter nikel. Lokasinya di Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan nilai proyek sebesar Rp 5 triliun. Untuk proyek ini, kongsi PT Titan Mineral Utama, PT Cinta Jaya HM Yunus Kadir, dan PT Cheng Feng Mining sebagai investor bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan 370 MW listrik. Selain itu, ada juga PT Sulawesi Mining Investment yang membangun smelter dengan produk menghasilkan feronikel direncanakan bakal beroperasi pada akhir 2014. Investasi yang sudah terlaksana sebesar 30% dari investasi tahap pertama, yang diperkirakan mampu mengolah sekitar 300.000 ton nikel kasar (nickel pig iron). Ini merupakan perusahaan patungan antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Group dari China. 48 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013 Berdasarkan data Kementerian ESDMĀ  masih ada beberapa perusahaan smelter yang telah beroperasi. Sebut saja di komoditiĀ  zircon saat ini ada PT Irvan Pratama, CV Harapan Mandiri,PT Ziment Mining, PT Usaha Maju dan PT Katingan Inmas Sarana. Sementara untuk komoditi mangan dari data Kementerian ESDM yang sudah beroperasi adalah PT Century Metalindo dan PT Indotama Ferro Alloy. Saat ini Pemerintah sedang melakukan verifikasi terhadap 28 perusahaan yang telah menyampaikan rencana pembangunan smelter. Verifikasi ini dilakukan oleh tim yang dibentuk dan berasal dari Kementerian ESDM,Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Dari hasil verifikasi lapangan ini nantinya diharapkan Pemerintah akan memiliki gambaran yang lebih jelas lagi mana perusahan yang serius dan mana perusahaan yang tidak serius menggarap smelter. Tidak hanya itu, hasil survei ini nantinya akan menentukan sikap pemerintah terhadap perusahaan tersebut. Jika nanti pemerintah masih akan memperbolehkan ekspor, maka perusahaan yang diperkenankan ekspor adalah perusahaan yang sudah menunjukkan keseriusan membangun smelter. Tentu Pemerintah tidak ingin lagi pengalaman beberapa tahun silam, dimana banyak proposal smelter yang masuk ke meja Dirjen Minerba, tetapi ternyata sebagian besar hanya akalakalan pengusaha untuk mendapatkan ijin ekspor. @