EQUATORSPACE. COM 30 EQUATORSPACE. COM 30
SPACEBUSINESS
Kesenjangan ini dikarenakan sebagian besar penyelenggara jaringan telekomunikasi( operator) masih enggan memasuki daerahdaerah yang belum tinggi kebutuhannya. Sementara itu dengan adanya penetrasi 10 % akses pita lebar akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi sekitar 1,38 %, dan penetrasi 1 % pita lebar tetap akan megurangi pengangguran 8,6 %.
II. Indonesia Broadband Plan( IBP) Guna menjawab permasalahan dan tentangan tersebut secara bertahap Pemerintah menargetkan jaringan telekomunikasi nasional berteknologi pita lebar baik di kota besar maupun di pelosokpelosok, dan pada tahun 2014 disahkan Indonesia Broadband Plan( IBP) oleh BAPPENAS. IBP pada intinya menargetkan pada akhir tahun 2019 kecepatan data end user di perkotaan minimal 20Mbps dan di pedesaan sebesar 10Mbps. Berbagai program dilakukan diantaranya proyek Palapa Ring guna menjangkau 57 ibukota Kabupaten dan Kota yang selama ini belum terjangkau pita lebar, sebagaimana gambar berikut [ 1 ].
Gambar-2. Proyek Palapa Ring
Proyek Palapa Ring akan memberikan kapasitas 100 Gbps per lamda per fiber, atau setara dengan kapasitas 19,2 Tbps per link. Penggunaan jaringan kabel serat optik khususnya kabel laut memiliki potensi adanya kabel putus atau rusak, yang biasanya untuk restorasi( perbaikan) memakan waktu sekitar 2 s / d 4 bulan. Oleh karenanya jaringan siskomsat diharapkan dapat menjadi backup jaringan Palapa Ring. Dengan teknologi siskomsat yang dioperasikan saat ini yaitu sekitar 1Gbps( 24 transponder) s / d 20Gbps( 24 transponder C- band, 12 Ku-band) nampaknya belum menjadi solusi yang tepat.
III. High Throughput Satellite Jaringan sistem komunikasi satelit sebagaimana dijelaskan memiliki keunggulan untuk menyediakan layanan secara cepat tanpa tergantung kepada kondisi daratan. Dengan kebutuhan pita lebar teknologi satelit menggunakan multi beam dapat memberikan layanan dengan kecepatan 100Gbps dengan mempertahankan kemampuannya memberikan layanan backbone sampai dengan akses ke rumah-rumah. Teknologi satelit pita lebar sudah memungkinkan beroperasi diatas 15 tahun dengan sedikitnya transit meskipun adanya kelembaman perambatan sinyal yang cukup besar( 540mdet- 800mdet) untuk sistem GSO serta redaman hujan yang tinggi untuk pita frekuensi Ku, Ka dan V, namun mengingat mayoritas layanan telekomunikasi adalah data dan non-real time maka satelit pita lebar sangat mampu mendukung hal ini.
Berangkat dari hal tersebut, HTS( High Throughput Satellite) telah memberikan paradigma baru didalam pelayanan sistem komunikasi satelit di era pita lebar, dan HTS mampu mengimbangi jaringan serat optik bahkan melampaui dalam kasus menjangkau wilayah pedalaman maupun terpencil, baik dari kapasitas, kahandalan dan keterjangkauan. Sesuai dengan analisa kelayakan bisnis satelit, termasuk HTS yang diambil dari IPStar maka ada masa-masa dimana CAPEX + OPEX satelit lebih baik dari jaringan terrestrial kabel sebagaimana gambar berikut [ 4 ].
EQUATORSPACE. COM 30 EQUATORSPACE. COM 30