EQUATORSPACE. COM 21 EQUATORSPACE. COM 21
TECHNOLOGY dapat diakomodir. Oleh karena itu untuk merancang system HTS dengan kapasitas sebesar 75 Gbps dibutuhkan paling tidak 10 Gateway.
Untuk meningkatkan kapasitas pada generasi HTS yang akan datang( NG HTS), frekuensi Q / V( 40 dan 50 GHz) berpeluang untuk digunakan sebagai feeder link, sehingga seluruh alokasi di Ka-band bisa digunakan untuk user link. Saat ini sudah ada satelit yang bekerja di 44 GHz dan beroperasi dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesiapan teknologi di Q / V band sudah sangat baik dan siap diimplementasikan secara massif.
Satelit-satelit Ka-band yang saat ini berada di orbit, rata-rata menyediakan layanan broadband untuk para pengguna Very Small Aperture( VSAT). Kapasitas dari satelitsatelit tersebut berkisar mulai dari 5 Gbps sampai 100 Gbps. Satelit-satelit HTS ini menggunakan Ka-band( 20 / 30 GHz) untuk kedua linknya, user link dan feeder link atau gateway link. Beberapa dari sistem satelit ini mengoperasikan gateway dalam jumlah yang cukup besar, diantaranya bahkan sampai ada yang 20 gateway, tergantung pada kapasitas total sistem satelitnya.
Kapasitas satelit HTS generasi berikutnya akan meningkat menjadi 200 Gbps bahkan sampai 400 Gbps. Konsekuensinya, jumlah gateway yang diperlukan secara signifikan akan meningkat, hingga 40 gateway atau bahkan lebih, jika untuk feeder linknya masih menggunakan Ka-band. Hal ini dikarenakan hanya ada 1,5 GHz tersedia untuk GSO( satelit geostasioner) FSS( Fixed Satellite Service), dimana hal in juga menimbulkan potensi kendala operasional dalam memilih lokasi dari gateway.
Berdasarkan alokasi ITU, saat ini tersedia spektrum selebar lebih dari 3 GHz yang " bersih " atau total 6 GHz di rentang frekuensi 40 / 50 GHz( juga dikenal sebagai
Q / V band) yang dapat digunakan untuk feeder link dari generasi HTS berikutnya. Oleh ITU band 37,5-42,5 GHz( Q-band) telah dialokasikan untuk Fixed Satellite Service( FSS) downlink dan 47,2-50,2 GHz( V-band) dialokasikan untuk uplink FSS secara coprimary. Ini akan mengurangi jumlah gateway secara drastis sampai dengan sepertiganya. Pemanfaatan frekuensi Q / V ini juga akan mengurangi jumlah hardware di satelit seperti High Power Amplifier( HPA), Low Noise Amplifier( LNA), Up / Down Converter, filter dan lain-lain, yang pada akhirnya akan menyebabkan harga( unit cost) sistem satelit juga akan turun.
Kapasitas HTS generasi berikutnya membutuhkan peningkatan kapasitas yang signifikan. Sistem satelit akan diminta untuk beroperasi dengan spot beam yang lebih kecil lagi( tipikalnya antara 0,2 deg hingga 0,3 deg). Karena gain yang sangat tinggi, maka masing-masing user forward link hanya membutuhkan 10 W sampai 20 W saja untuk mendukung spektrum 3000 MHz.
Bicara mengenai TRL( Teknologi Tingkat Kesiapan) dari komponen / subsistem seperti LNA, Up / Down Converter, HPA, dll di frekuensi 40 / 50 GHz band sudah berada di tingkat 7 atau 8, atau bahkan beberapa sudah TRL 9. Karakteristik propagasi dari band frekuensi Q / V sudah dikenal dengan baik. Secara umum, sistem di band Q / V akan memerlukan lebih banyak margin saat hujan dibandingkan sistem yang beroperasi di band yang lebih rendah. Jika teknik mitigasi hujan seperti gateway tambahan( diversity), akan meningkatkan availability dari sistem.
Di Amerika Utara, hanya ada spektrum 1 GHz dialokasikan untuk GSO FSS secara primer. Namun, beberapa sistem satelit GSO FSS saat ini juga memanfaatkan 500 MHz alokasi NGSO( non-geostationary orbit) Band( 18,8- 19,3 GHz untuk downlink dan 28,6-29,1 GHz untuk uplink), secara sekunder. Oleh karena itu, dalam band NGSO, sistem satelit GSO
EQUATORSPACE. COM 21 EQUATORSPACE. COM 21