TECHNOLOGY
TERABIT/S
The Next Generation
U
DANI INDRA
mutlak diperlukan. Akhir-akhir ini,
ntuk memenuhi kebutuhan akan
satelit Ka-band mulai diperkenalkan
data yang trafiknya terus meningkat WIDJANARKO
oleh banyak operator satelit.
secara signifikan, operator satelit
Pemanfaatan Ka-band disamping
harus selalu berusaha untuk
karena alokasinya yang mencapai
mencari
cara
baru
untuk
2000 MHz (single polarisasi) juga
meningkatkan kapasitas throughput
karena perangkat terminal di sisi
sambil berusaha menekan biaya per
pelanggan akan semakin kecil
bps. Keterbatasan utama dari sistem
sehingga memudahkan pengiriman
yang menggunakan frekuensi radio
adalah ketersediaan spektrum frekuensi.
dan ongkos instalasi perangkat remote (user)
semakin murah.
Saat ini, satelit di Indonesia kebanyakan
masih menggunakan C-band, dan beberapa
Alokasi sebesar 2000 MHz tersebut dalam
diantaranya menggunakan Ku-band. Hal ini
system HTS harus digunakan secara bersama
karena karena karakteristik dari kedua
untuk forward link dan return link. Dimana
frekuensi tersebut lebih tahan terhadap
kapasitas gateway tergantung dari alokasi
cuaca, khususnya terhadap redaman hujan.
spectrum untuk forward link. Misal 1500 dari
2000 MHz dialokasikan untuk forward link,
Ketersediaan alokasi C-band dan Ku-band
dan jika digunakan system dengan spectral
spectrum saat ini sangatlah terbatas,
efisiensi sebesar 2.5 bit/Hz, maka kapasitas
mengingat
masing-masing
hanya
Gateway adalah 1500 x 2 (polarisasi) x 2.5 =
mempunyai 800 MHz dan 500 MHz untuk
7.5 Gbps. Sedangkan kapasitas dari system HTS
single polarisasinya. Oleh karena itu untuk
tergantung dari berapa jumlah Gateway yang
menampung
kebutuhan
yang
terus
meningkat,
pencarian
EQUATORSPACE.COM
EQUATORSPACE.COM
alokasi
“baru”
20 20