yang baik akan lahir dengan proses
pendidikan.
Pendidikan yang dimaksud dapat
bermakna luas, salah satunya adalah
pendidikan karakter. Pendidikan Karakter
sebagai pilar solusi permasalahan bangsa
paling tidak harus mencakup 2 makna.
Pertama adalah karakter yang berarti
santun, berbudi pekerti, berakhlak mulia,
memiliki integritas tinggi. Kedua adalah
memaknai karakter sebagai rasa
keingintahuan intelektual, ingin
mengetahui lebih dalam tentang segala
sesuatu secara utuh, semangat meneliti,
memberikan kontribusi bagi orang lain,
yang ujungnya akan melahirkan prestasi
intelektual.
Dalam konteks pribadi, berprestasi bisa
dimaknai dengan banyak kejadian. Lulus
sekolah dengan hasil yang baik dan jujur,
serta senantiasa menjaga nama baik orang
tua dan sekolah bisa masuk dalam
prestasi. Ataupun juga yang lebih personal
seperti berat badan berkurang, uang
tabungan bertambah, berusaha disiplin
tepat waktu, ataupun bisa bertambahnya
pengalaman organisasi juga merupakan
prestasi. Artinya betapa banyak kejadian-
kejadian kecil yang seringkali kita
lupakan, bahkan dianggap tak berguna,
namun sejatinya merupakan prestasi.
Prestasi-prestasi sederhana ini akan
menjadi batu loncatan dalam meraih
prestasi yang lebih besar. Seperti halnya
sebuah bangunan besar pasti dibangun
oleh material dan sesuatu yang lebih kecil.
Pada akhirnya, karakter pribadi yang
terbentuk akan menjadi kumpulan
karakter yang menentukan karakter
bangsa ke depan, yang itu akan menjadi
k a r a k t e r In d o n e s i a . Me n g u b a h
masyarakat tidak akan mungkin tanpa
mengubah diri sendiri. Mendidik orang
lain tak akan berhasil tanpa mendidik diri
sendiri. Jika saat ini, di sini, kita hiasi diri
sendiri dengan karakter prestasi yang
mengedepankan budi pekerti, maka di
masa depan, karakter itu pula yang
muncul sebagai identitas Indonesia.
Edumedia Edisi Desember 2016 - 31