KARYA PENDIDIKAN DAN INOVASI
Sistem Polder Penakluk Air
oleh
Ramdan Ririnama, S.T., M.T.
Konsultan Kelautan dan Staff Pengajar Edushare Learning Camp
Untuk negara maritim seperti Indonesia
“air adalah sahabat” katanya. Sebuah
aksiomatika teoritikal yang tak
terbantahkan. Namun disaat yang sama,
sahabat tua ibu pertiwi yaitu negara
Belanda berjuang menaklukkan air
layaknya menghalau musuh. Sampai-
sampai ada ungkapan personifikasi yang
diumpankan Rene Descrates “God created
the world but the Dutch created Holland”,
Filusuf Perancis tersebut
mengilustrasikan bagaimana negara
Belanda mengeringkan daratan yang
tergenang air menjadi pemukiman yang
laik huni.
Belajar dari Pawang Air bernama
Belanda
Air adalah sumber kehidupan. Jika
berhasil mengelolanya dengan baik, maka
manusia dapat hidup dengan laik, namun
sebaliknya air dapat menjadi musuh
karena menyebabkan bencana akibat
ketidakmampuan manusia dalam
mengelolanya. Hal ini dibuktikan oleh
negara Belanda dimana pengelolaan air
menjadi prioritas. Air berhubungan erat
dengan kondisi sosioekonomi masyarakat
dan keamanan negara Belanda. Air juga
merupakan sumber kedaulatan pangan
dan energi terbarukan sehingga mereka
selalu menjaga kuantitas dan kualitasnya.
Guna menghadapi tantangan perubahan
iklim, Belanda melakukan inovasi dan
menciptakan teknologi baru khususnya
pada bidang sumberdaya air (Bijlsma,
2011). Sistem drainase yang baik menjadi
salah satu unsur pembangunan dalam tata
kelola kotanya. Bahkan beberapa bagian
wilayah daratnya yang berada dibawah
permukaan laut yang artinya berpotensi
digenangi banjir akibat pasang air laut
atau bahkan sebagian pulaunya
berpotensi tenggelam, namun Negara
Belanda dapat solusi atas permasalahan
ini sehingga sampai sekarang negara
Belanda dapat hidup dengan aman dan
tenang, kekhawatiran akibat ancaman
bencana air pun dapat dihilangkan.
Negara Belanda yang dikenal juga sebagai
negara kincir angin dan sistem polder-nya
memiliki system pengelolaan terbaik di
dunia dimana Negara Belanda berhasil
Edumedia Edisi Desember 2016 - 32