Tan Malaka adalah mereka yang penah
berguru kepadanya. Terlepas adanya
perbedaan paham di antara mereka,
semua mengakui bahwa tokoh-tokoh
tersebut adalah orang-orang yang sangat
berpengaruh dan menorehkan tinta pada
sejarah bangsa Indonesia.
Disini kita melihat bahwa
Pengajar adalah pembentuk,
pengkader, sekaligus penentu.
Tanpa adanya guru atau pengajar
maka akan sulit menciptakan
orang-orang hebat seperti
Soekarno.
Pesan yang khas dari HOS
Cokroaminoto kepada murid-muridnya
adalah sebagai berikut:
“Jika kalian ingin menjadi pemimpin
besar, menulislah seperti wartawan dan
bicaralah seperti orator.”
Disini kita melihat bahwa untuk
menciptakan pahlawan-pahlawan baru
maka kehadiran seorang guru adalah
mutlak. Guru tak harus sempit dimaknai
sebagai profesi tetapi guru bisa menjadi
sebuah peranan yang bisa dilakukan oleh
semua orang di manapun dan kapanpun.
Jika Pahlawan Mulia Maka Pengajar?
Sebagian besar kita sepakat bahwa
terdapat suatu kemuliaan atas seorang
pahlawan. Kemuliaan itu lahir atas suatu
perjuangan dan pengorbanan yang telah
dia lakukan. Jiwa raga, materi, dan
kesenangan kadang menjadi suatu yang
dikorbankan oleh para pahlawan.
Jikalau kita mencoba membandingkan
antara pahlawan dan pendidik pahlawan
tentu keduanya memiliki nilai. Nilai
ters ebut ad a l a h kemu l i aan d an
penghargaan. Jika para pahlawan mulia,
maka para pengajar adalah
sumber kemuliaan. Karena bisa
jadi seseorang menjadi pahlawan
lahir dari proses pengajaran dan
pendidikan yang dialaminya di
keluarga, lingkungan, sekolah,
maupun masyarakat.
Torehan satu titik ilmu yang
Anda celupkan pada orang lain
mungkin bisa menjadi sebuah
motor penggerak seseorang untuk
menjadi pahlawan.
Andalah sumber kemuliaan itu. Maka
yakinlah wahai para pengajar!
Pendidikan Adalah Solusi?
Setelah menelaah ulasan sebelumnya
maka pantaslah jika kita mengatakan
bahwa perbaikan sistem pendidikan
adalah salah satu solusi permasalahan di
Indonesia. Dengan pendidikan akan lahir
perbaikan generasi, peningkatan kualitas
manusia, dan pembentukan budaya luhur
bangsa. Hal ini akan berdampak luas pada
seluruh aspek kehidupan. Pembentukan
mental yang militan (sungguh-sungguh
dan kerja k eras) disertai oleh budi pekerti
Edumedia Edisi Desember 2016 - 30