KULTUR
‘Segudang’ Kisah
di Kota Garut
sapaan hormat kepada pria dewasa
sedangkan “Ci” berasal dari kata Cai
yang berarti “air”.
Adipati Adiwijaya setuju
menjadikan wilayah itu sebagai Ibu
Kota Kabupaten Limbangan dan
mulai menyiapkan infrastruktur
yang layak. Pada 15 September 1813
pun mulai dibangun tempat tinggal
pejabat, pendopo, kantor asisten
residen, masjid, alun-alun dan
sebagainya. Ada juga Babancong,
yakni podium tempat para pejabat
berpidato di hadapan rakyat.
Seluruh proses pembangunan
rampung sekitar tahun 1821 dan
Ibu Kota Kabupaten Limbangan
dipindahkan dari Suci ke Garut.
Kemudian tanggal 1 Juli 1913,
secara resmi nama Kabupaten
Limbangan diganti menjadi
Kabupaten Garut, dengan
HALAMAN
S E B E L U M N YA
ibukotanya bernama Garut hingga
sekarang. Sedangkan Limbangan
saat ini menjadi wilayah
Kecamatan di Kabupaten Garut.
Pergantian nama tersebut
disahkan dengan Surat Keputusan
Gubernur Jenderal Hindia Belanda
No: 60 tanggal 7 Mei 1913, saat
jabatan Bupati dipegang oleh RAA
Wiratanudatar (1871-1915).
Di awal berdirinya, wilayah
Kota Garut meliputi DesaKota
Kulon, Desa Kota Wetan, dan Desa
Margawati. Sedangkan Kabupaten
Garut terdiri dari Distrik Garut,
Distrik Bayongbong, Distrik Cibatu,
Distrik Tarogong, Distrik Leles,
Distrik Balubur Limbangan, Distrik
Cikajang, Distrik Bungbulang, dan
Pameungpeuk.
Tahun 1915, RAA Wiratanudatar
digantikan oleh keponakannya,
47 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 09 • 2016
HALAMAN
B E R I K U T