.Doc Edisi IX DOTDOC IX - CETAK single | Page 38

. ULASAN LOCAL ART: PAMERAN SENI KARYA MAHASISWA SENI RUPA DI BANDUNG oleh Zahidah Zulfa Zahira B erawal dari kegelisahan para mahasiswa yang mengenyam pendidikan di bidang seni untuk merajut masa depan setelah lulus kuliah, sekumpulan mahasiswa seni rupa dan desain yang ada di Bandung kembali mengadakan Local Art (LOC Art) yang kedua setelah sukses digelar pada Januari kemarin. LOC Art adalah pameran seni rupa yang spesifik mengangkat tema konten lokal dan mencoba memetakan elemen estetika yang berlaku di sejumlah kampus seni rupa di kota ini. LOC Art kali ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 16 sampai 17 Mei 2014 di Galeri Hidayat, Jalan Sulanjana 36 Bandung. Pameran ini diikuti lebih dari 50 karya dari mahasiswa kampus seni dan desain. Pameran ini ditutup dengan menampilkan music performance dari Pemandangan, Nada Fiksi, Bin Idris dan Bangku Sungai dan art performance dari Wanggi Pantonime, Push the Limmit, Parang x Wayang Cyber. “Pameran ini merupakan output dari keresahan pribadi saya yang bisa terwujud bersama dengan tim A Creators Project Bandung. Atas kerja sama ini saya merasa bersyukur dan berterimakasih bisa merealisasikan salah stau dari beberapa rencana yang sudah ada di benak saya untuk kelangsungan seni di kota ini,” ungkap Anto Arief selaku kurator pameran LOC Art. Selain itu, Local Art menyediakan booth untuk mengunggah karya bagi seniman-seniman muda kota Bandung yang tertarik untuk ikutan GoAheadChallenge (GAC) yang diadakan oleh goaheadpeople.com. GAC adalah sebuah kompetisi yang mengapresiasi karya masyarakat umum dengan usia antara 18 hingga 29 tahun. Semua karya yang diunggah akan melalui proses moderasi dan seleksi untuk mencari yang terbaik dan akan diberi penghargaan berupa pengalaman seni internasional di Paris. Saat mengunjungi pameran LOC Art, kami sempat bertemu dengan salah seorang mahasiswa yang karyanya dipamerkan di LOC Art, Alima Hayatun Nufus. Ia merasa senang karyanya bisa terpajang dalam pameran ini. Dalam pameran ini, Alima membuat karya berjudul “#Tulang Punggung Bumi Pertiwi 2” yang digambar dengan pulpen di atas kayu. “Awalnya karya saya dipamerkan dalam hajat seni rupa di UPI, kemudian saya di-sms oleh Pak Anton diundang untuk ikut pameran dan ternyata pameran ini khusus untuk mahasiswa seni rupa di Bandung,” ujar Alima, mahasiswi Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Menurut Anto Arief, Harapannya dari pameran ini adalah para seniman muda bisa terus berkarya menemukan ruang-ruang untuk berproses juga saling merapatkan barisan serta berkontribusi untuk kota ini agar tercipta iklim berkesenian yang lebih baik dan yang terpenting agar kota ini mampu menghadapi para senimannya. . foto: Arifina Budi A. 38 DOTDOC